Kemudian ditemukan bahwa kedua kelompok dengan 'kekebalan hibrida' menghasilkan tingkat kekebalan yang lebih tinggi daripada kelompok yang divaksinasi namun tidak terinfeksi.

Selain itu, para peneliti meyakini bahwa dengan penyebaran varietas Omicron yang sangat menular di seluruh dunia, setiap terobosan infeksi baru dapat membawa pandemi lebih dekat ke akhir.

"Saya berharap pada titik ini banyak orang yang divaksinasi akan berakhir dengan infeksi terobosan, karena merupakan bentuk kekebalan hibrida," kata Asisten Profesor Mikrobiologi Molekuler dan Imunologi dan Kedokteran (Penyakit Menular) di OHSU School of Medicine sekaligus rekan penulis senior penelitian ini, Bill Messer.

Kendati demikian, penulis penelitian mengatakan bahwa mereka belum banyak mempelajari terkait putaran infeksi alami.

Namun mengingat miliaran orang di seluruh dunia masih belum divaksinasi, banyak orang kemungkinan akan masuk dalam kategori itu.

Selain itu, banyak orang yang tidak divaksinasi namun telah terinfeksi, kemungkinan besar akan kembali terinfeksi karena Omicron dan varian lainnya yang mungkin akan muncul di masa mendatang.