Apa Itu Penyakit OCD? Bagaimana Perilaku Pengidap OCD? Simak Penjelasannya
OCD merupakan kepanjangan dari Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), yaitu penyakit gangguan kesehatan mental yang dapat diderita semua kalangan usia.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Penyakit OCD baru-baru ini ramai diperbincangkan.
OCD merupakan kepanjangan dari Obsessive Compulsive Disorder.
Apa Itu OCD? Bagaimana Gejala dan Perilaku Pengidap OCD?
Dikutip dari nimh.nih.gov, OCD merupakan gangguan yang mungkin dialami oleh seseorang yang memiliki pikiran atau perilaku tak terkendali.
Orang yang mengidap OCD biasanya memiliki gejala obsesi, kompulsi, atau keduanya.
Gejala OCD jika dibiarkan dapat mengganggu kehidupan pengidapnya, karena sangat berdampak pada pekerjaan, sekolah ataupun kehidupan sosial seseorang.
Baca juga: Aktor Aliando Mengidap OCD, Penyakit Apa Sebenarnya Sampai Ia Mengaku Sangat Menderita?
Baca juga: Terapi Pada OCD seperti Diderita Aliando Sering Gagal, Psikiater: Keluarga dan Pasien Harus Sabar
Gejala dan perilaku pengidap OCD terbagi menjadi dua, yaitu Obsesi dan Kompulsi.
Gejala dan Perilaku Pengidap OCD adalah sebagai berikut:
A. Obsesi
Obsesi adalah pikiran, desakan, atau gambaran mental yang berulang yang menyebabkan kecemasan.
- Takut kuman atau kontaminasi
- Pikiran terlarang atau tabu yang tidak diinginkan yang melibatkan seks, agama, atau bahaya
- Pikiran agresif terhadap orang lain atau diri sendiri
- Memiliki hal-hal yang simetris atau dalam urutan yang sempurna.
B. Kompulsi
Kompulsi adalah perilaku berulang yang dirasakan oleh seseorang dengan OCD sebagai respons terhadap pikiran obsesif.
- Pembersihan dan/atau cuci tangan yang berlebihan
- Memesan dan mengatur sesuatu dengan cara tertentu dan tepat
- Memeriksa barang-barang berulang kali, seperti memeriksa berulang kali untuk melihat apakah pintu terkunci atau oven mati
- Penghitungan kompulsif.
Yang membedakan orang yang mengidap OCD dengan orang biasa:
- Tidak dapat mengendalikan pikiran atau perilakunya, bahkan ketika pikiran atau perilaku tersebut dianggap berlebihan
- Menghabiskan setidaknya 1 jam sehari untuk pikiran atau perilaku ini
- Tidak mendapatkan kesenangan saat melakukan perilaku atau ritual, tetapi mungkin merasa lega sejenak dari kecemasan yang disebabkan oleh pikiran
- Mengalami masalah yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka karena pemikiran atau perilaku ini.
Baca juga: Idap Gangguan Mental OCD, Aliando Syarief Cerita Gelagat Anehnya Saat Syuting
Baca juga: 2 Tahun Tak Muncul di Layar Kaca, Aliando Ternyata Idap OCD Ekstrem, Kini Sedang Jalani Terapi
Beberapa orang pengidap OCD memiliki gejala yang mungkin datang dan pergi begitu saja.
OCD ini dapat dialami berbagai usia, kalangan anak-anak hingga dewasa.
OCD biasanya juga disebabkan karena faktor genetik, lingkungan, hingga struktur dan fungsi otak.
Perilaku mereka memang berbeda dengan kebiasaan orang normal pada umumnya.
Biasanya pengidap OCD mengatasi gangguan dengan mengonsumsi obat-obatan untuk menenangkan diri.
Perawatan lainnya yang mungkin dilakukan untuk menyembuhkan OCD biasanya adalah dengan terapi psikoterapi.
Jadi apabila Anda mengalami gejala-gejala atau perilaku tanda-tanda OCD, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain Penyakit OCD