Rutin Memeriksaan Prostat, Salah Satu Cara Meningkatkan Angka Harapan Hidup Laki-Laki
Deteksi dini kanker prostat melalui rangkaian pemeriksaan terkait prostat berperan penting guna menambah harapan hidup bagi para pria.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
Hampir seluruh kanker prostat adalah adenocarcinoma (kanker yang berasal dari sel kelenjar).
Sel-sel kanker tersebut dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui pembuluh darah dan kelenjar getah bening.
Hingga saat ini, penyebab kanker prostat masih belum diketahui secara pasti. Mengacu pada data dari Globocan (Global Cancer Observatory) 2020, kasus kanker prostat di Indonesia diprediksi menduduki peringkat ke-11 dengan jumlah kasus mencapai 31 per 100.000 populasi
Dari edukasi yang disampaikan Prof. dr. Chaidir A. Mochtar, SpU(K), Ph.D., ada beberapa faktor risiko yang dapat menjadi penyebab kanker prostat, diantaranya usia lebih dari 50 tahun dan memiliki keluarga dengan riwayat kanker prostat atau kanker lainnya.
Dari sisi etnik, risiko lebih besar/tinggi dimiliki oleh keturunan ras Afrika-Amerika yang memiliki obesitas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya gerak dan diet tinggi lemak jenuh.
Gejala yang dialami penderita kanker prostat meliputi keluhan saluran kemih bawah, seperti sering buang air kecil (terutama saat malam hari), buang air kecil teputus-putus, dan sensasi tidak lampias saat selesai buang air kecil. Perlu diketahui juga bahwa fase awal kanker prostat dapat tidak bergejala.
Selain itu, perlu diwaspadai tanda-tanda penyebarannya seperti nyeri tulang, kesemutan pada kedua tungkai, dan kelemahan pada kedua tungkai.
Pada pemeriksaan untuk diagnosis kanker prostat, pasien akan diwawancarai mengenai riwayat penyakitnya dan dilakukan colok dubur.
Kebanyakan kanker prostat terletak di zona perifer prostat dan dapat dideteksi dengan colok dubur jika volumenya > 0,2 ml.
Jika terdapat kecurigaan adanya kanker prostat dari pemeriksaan colok dubur seperti benjolan keras, bentuk asimetris, atau berbenjol-benjol, maka dapat dilakukan biopsi prostat sebagai pemeriksaan definitif dari kanker prostat.
Pemeriksaan awal yang dapat dilakukan sebelum melakukan biopsi adalah pemeriksaan antigen spesifik prostat (PSA) untuk mendukung kecurigaan dari pemeriksaan colok dubur.
PSA juga bisa dipakai tersendiri sebagai sarana screening, karena pemeriksaan colok dubur sering prostat terkesan normal.
Apabila telah diketahui terdapat kanker prostat, dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan stadium kanker dengan pemeriksaan MRI, Bone Scan, serta PET Scan.
Untuk kanker prostat stadium awal, pilihan penanganannya adalah surveilans aktif, operasi pengangkatan prostat, atau radioterapi.