Waspada Anak Kena DBD, Dokter UGM: Perhatikan Demam Hari Keempat
Pada anak, tanda-tanda DBD juga dapat berupa kondisi lemah, mual-mual dan muntah, serta pegal-pegal.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjadi satu penyakit yang sering muncul di musim hujan.
Kewaspadaan terhadap penyakit ini juga sebaiknya perlu ditingkatkan, terutama kepada anak-anak sebagai kelompok rentan.
Pada musim hujan akan muncul banyak genangan air sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.
Baca juga: Penyebab Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Vaksin, Dinkes Sebut karena DBD
Baca juga: Dokter Paru Ungkap Apa Saja Gejala Omicron: Batuk, Gatal, dan Nyeri Tenggorokan, Tak Selalu Demam
Dokter spesialis anak sekaligus dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FK-KMK UGM, dr. Eggi Arguni, M.Sc., Ph.D., Sp.A(K)., mengatakan, DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue.
Virus ini dibawa atau ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang suka hidup di tempat-tempat gelap, di tempat banyak baju kotor (sehabis pakai) digantung, serta di genangan-genangan air bersih.
Tanda-tanda DBD Anak-anak
Dokter Eggi mengatakan, tanda-tanda DBD dapat berupa demam tinggi mendadak berketerusan, nyeri atau pegal-pegal pada otot dan sendi, nyeri di belakang mata, serta wajah memerah dan muncul bintik-bintik di kulit.
Pada anak, tanda-tanda DBD juga dapat berupa kondisi lemah, mual-mual dan muntah, serta pegal-pegal.
Spektrum DBD dimulai dari yang ringan tanpa gelaja, kemudian DBD dengan gejala demam, sampai dengan yang dinamakan dengue shock syndrome (DSS) dan dapat menyebabkan kematian.
Terkait membedakan demam DBD atau bukan, sulit sekali membedakan apakah demam tersebut merupakan gejala DBD.
Pada tiga hari pertama, dimana diketahui sebagai fase demam (permulaan). (Kemudian) kalau masih akan merawat anak di rumah dengan keluhannya hanya demam saja itu tidak apa-apa.
Tetapi kalau demamnya sudah mulai turun di hari keempat (dimana hari keempat diketahui masuk dalam fase kritis) tapi kondisi anak belum kembali normal: anaknya masih lemas atau tiduran aja, kemudian juga makan minum tidak mau, dan lainnya, ini harus hati-hati.
"Mulai mewaspadai bahwa itu adalah DBD dan sebaiknya dibawa ke rumah sakit," tutur dr. Eggi ketika dalam talkshow 'KAGAMA Healt Talks #4: Penyakit Anak dan Musim Hujan' pada kanal Youtube KAGAMA Channel.