Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Gigi Anak Telat Tumbuh, Benarkah karena Stunting?, Ini Penjelasan Dokter Gigi UNAIR

Gigi anak yang telah tumbuh sering dihubungkan dengan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada bayi dibawah lima tahun menyebabkan banyak dampak negati

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Gigi Anak Telat Tumbuh, Benarkah karena Stunting?, Ini Penjelasan Dokter Gigi UNAIR
net
Gigi bayi. Gigi Anak Telat Tumbuh, Benarkah karena Stunting?, Ini Penjelasan Dokter Gigi UNAIR 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gigi anak yang telah tumbuh sering dihubungkan dengan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada bayi dibawah lima tahun menyebabkan banyak dampak negatif pada pertumbuhan anak.

Benarkah demikian? Pakar kedokteran gigi anak asal Universitas Airlangga, drg Tania Saskianti Sp KGA(K) PhD memberikan penjelasannya.

Ia menyatakan, tidak semua keterlambatan pertumbuhan atau erupsi gigi disebabkan oleh stunting.

Baca juga: Kemendikbudristek: Perguruan Tinggi Berperan Turunkan Stunting di Indonesia

Baca juga: Gelombang Ketiga Ancam Indonesia, Netty: Target Penurunan Stunting Semakin Berat

“Memang ada penelitian yang menunjukan stunting dapat menjadi salah satu faktor, namun tidak semua lambat erupsi disebabkan oleh stunting,” sebutnya dalam kegiatan webinar yang dikutip dari laman UNAIR, Senin (8/2/2022).

Menurutnya, stunting bisa menjadi penyebab dari adanya lambat erupsi, begitu pula sebaliknya.

Membersihkan gigi bayi pakai kain kasa.
Membersihkan gigi bayi pakai kain kasa. (www.myhealthunit.ca)

“Jadi faktor-faktor penyebab stunting dapat menyebabkan lambat erupsi. Seperti kurang stimulasi pada rahang untuk mengunyah yang menyebabkan gigi lambat tumbuh. Begitupun sebaliknya, keterlambatan tumbuh gigi bisa menyebabkan asupan makanan tidak optimal, dan akhirnya menyebabkan stunting,” jelas dosen asal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR) ini.

Berita Rekomendasi

Drg. Tania menjelaskan, ada dua hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, yaitu menghindari faktor penyebab stunting dan mendeteksi adanya tanda-tanda stunting.

Seribu hari pertama kehidupan, yaitu 270 hari kehamilan dan 730 hari pertama kehidupan merupakan periode emas untuk membangun pondasi kesehatan jangka panjang.

Periode itu juga dapat dioptimalkan untuk mencegah kondisi stunting.

“Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan seimbang, dan mencukupi kandungan kalsium, fosfor, zinc dan magnesium, agar tidak menghambat pertumbuhan tulang dan gigi,” jelas dokter spesialis gigi anak tersebut.

Selain itu, menjaga kebersihan gigi anak sedari kecil juga direkomendasikan bagi para orang tua.

“Orangtua harus membiasakan menyikat gigi dikondisikan sesuai dengan tahapan usia, yakni stimulasi pada gusi, pengenalan terhadap sikat gigi, hingga diharapkan pada usia dua belas tahun anak sudah dapat menjaga kesehatan gigi sendiri dengan benar,” jelasnya.

Dengan menjaga kesehatan gigi anak, maka kandungan gizi dapat secara optimal masuk ke dalam tubuh anak dan berimbas pada penurunan kemungkinan stunting pada anak.

“Namun harus diperhatikan kembali bahwa kesehatan gigi dan mulut bukan satu-satunya faktor penyebab stunting. Seperti, faktor lingkungan dan juga genetik,” sebutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas