Faktor Psikososial Jadi Satu Kunci Penanganan Kanker
Di Amerika serikat misalnya, lebih dari 60 persen pasien kanker mengalami gangguan kejiwaan akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tak hanya faktor medis yang perlu diperhatikan para pejuang kanker.
Melainkan, juga faktor psikososial satu kata kunci dalam penanganan kanker.
Di Amerika Serikat misalnya, lebih dari 60 persen pasien kanker mengalami gangguan kejiwaan akibat pandemi Covid-19.
“Oleh sebab itu, dukungan psikososial sangat membantu meredakan gejala psikologis bagi para pasien maupun penyintas kanker. Di tengah pandemi ini, mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada penyintas maupun pasien kanker,” kata Psikolog dra. Yohana Domikus, M.Si., dalam webinar, Sabtu (11/2/2022).
Inilah yang harus ditekankan dalam diri para pejuang kanker.
"Kalau memang jalan hidup yang harus dijalani kita itu seperti ini, maka menyalahkan diri sendiri dan orang lain itu tidak baik," ujarnya.
Baca juga: Ini Waktu yang Tepat untuk Mengecek Ada Tidaknya Gejala Kanker Payudara
Leader One Onco dr. Selvinna, M.Biomed mengatakan, penyakit kanker membutuhkan perawatan medis dengan berbagai proses.
Pengobatannya panjang, karena membutuhkan ketahanan yang luar biasa.
“Ketakutan pasien kanker itu tentang operasi dan kemoterapi. Sehingga tidak heran, iklan-iklan obat di luar sana menyebutkan pengobatan kanker dengan tuntas tanpa operasi dan kemoterapi,” ujar dr. Selvinna.
Padahal, sudah ada bukti bahwa obat-obatan yang tidak berdasarkan penelitian dokter itu tidak tepat.
Baca juga: Ari Lasso Kabarnya Bersih dari Sel Kanker Usai 6 Kali Kemoterapi, Vita Dessy Optimis Suaminya Sembuh
Banyak juga yang jika dihitung biayanya justru lebih mahal dibandingkan dengan perawatan medis.
Di sisi lain, kondisi pandemi covid-19 yang hingga saat ini kasusnya melonjak akibat varian omicron.
Prof. Dr. dr. Soehartati Argakosoema Gondhowiardjo, Sp.Rad (K), Onk.Rad. menekankan pentingnya proteksi yang lebih kuat.
“Hati-hati menjaga diri, jangan lupa vaksin, makan yang baik, menyadari apa saja yang bisa menularkan. Kalau memang angka kejadian lagi tinggi, ya jangan datang ke rumah sakit sekarang. Lakukanlah telemedicine, lakukan protokol kesehatan personal yang ketat, bagaimana tidak mendekatkan diri pada faktor risiko,” jelasnya.
Baca juga: Terbanyak di Indonesia, Pengobatan Kanker Payudara Habiskan Pembiayaan BPJS 7,6 Triliun
Namun, pergi ke rumah sakit untuk melakukan konsultasi dokter merupakan salah satu rutinitas wajib bagi pejuang kanker.
Dengan mengakses oneonco.co.id merupakan solusi tepat untuk mendapatkan berbagai informasi tentang kanker.