Sudah Vaksin dan Penyintas Covid Masih Terpapar Omicron, Apa yang Salah?
Faktanya, cukup tinggi persentase yang mengalami infeksi berulang terjadi di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Gejala infeksi Covid-19 varian Omicron pada umumnya adalah gejala ringan seperti flu biasa. Hal inilah yang sering membuat masyarakat abai dengan protokol kesehatan. Faktanya, cukup tinggi persentase yang mengalami infeksi berulang terjadi di Indonesia.
Oleh karena itu pemerintah terus berupaya mengejar 100% vaksinasi untuk seluruh masyarakat Indonesia, agar meminimalisir risiko gejala berat apabila terpapar. Artinya walaupun sudah divaksin dan sudah pernah terinfeksi virus Covid-19, bukan berarti kita sudah bebas dari infeksi berulang.
“Hidup berdampingan” dengan virus Covid-19 adalah satu-satunya cara untuk terus bertahan karena sampai kapan pun virus ini masih akan tetap ada. Apa yang dimaksud dengan hidup berdampingan? Artinya kebiasaan-kebiasaan yang sudah dilakukan dua tahun ini tetap harus dilanjutkan.
Selain lewat pemenuhan asupan nutrisi, usaha lain untuk melindungi diri dari infeksi Covid-19 adalah dengan tetap melakukan protokol kesehatan, termasuk di dalamnya menjaga kebersihan diri sendiri.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus corona dapat menular lewat udara (airborne transmission) dan masuk lewat saluran pernapasan saat kita bernapas, juga dapat tersebar melalui droplet (cairan tubuh) yang menempel pada permukaan benda.
Menerapkan kebiasaan membersihkan diri, terutama di area-area kuman dapat menempel lama dan jalan masuk utama kuman akan menjadi kebiasaan normal umat manusia di kemudian hari.
Perlu diketahui, jalan utama masuknya virus adalah lewat saluran napas, terutama lewat hidung saat bernapas, lalu menuju ke tenggorokan. Maka itu, gejala awal terinfeksi Covid-19 adalah flu dan radang pada tenggorokan. Jika daya tahan tubuh kurang baik, maka akan masuk ke paru-paru sehingga terjadi pneumonia.
Oleh karena itu, membersihkan area kulit di sekitar hidung serta rongga hidung setiap hari harus menjadi kebiasaan untuk mematikan virus-virus yang menempel di rongga hidung, dan mencegahnya masuk lebih jauh ke saluran pernapasan yang lebih dalam.
Merujuk pada pedoman bertajuk WHO Interim Guidance – Laboratory Biosafety Guidance related to Coronavirus Disease (Covid-19), antiseptik yang efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus adalah yang mengandung phenol dan alcohol.
Untuk membersihkan rongga hidung satu di antaranya bisa menggunakan tisu antiseptik. Agar tak salah pilih, berikut tips memilih tisu antiseptik yang tepat:
- Aman di kulit
- Teruji klinis efektif membunuh kuman
- Sudah berizin Kemenkes RI dan direkomendasikan oleh badan kesehatan
- Berstandar farmasi
Septiwipes, Tisu Antiseptik Multifungsi bisa jadi pilihan sebab mampu membunuh kuman di kulit, hidung, permukaan benda dan fasilitas umum. Produk ini pun sudah lolos uji dermatologis sehingga tidak menimbulkan iritasi jika sering digunakan dan sudah berizin Kemenkes RI.
Nah, itulah tips untuk melindungi tubuh dari penyakit di masa pandemi. Selalu terapkan protokol kesehatan, dan yang terpenting jaga selalu kesehatan tubuh kita dengan pemilihan produk yang tepat.