Kenali dan Cegah Penyakit Ginjal dengan Deteksi Dini
Penyakit ginjal terus meningkat setiap tahun dan diproyeksikan menjadi penyebab kematian ke-5 pada tahun 2040.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penyakit ginjal terus meningkat setiap tahun dan diproyeksikan menjadi penyebab kematian ke-5 pada tahun 2040.
Akademisi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Ginjal dan Hipertensi UGM dr. Metalia Puspitasari M.Sc., Sp.PD., KGH menuturkan, sepuluh persen orang yang mengalami gangguan ginjal itu adalah gangguan ginjal yang kronis atau yang sudah lama.
Baca juga: Penyakit Gagal Ginjal Kronis Memperparah Kondisi Pasien Covid-19, Bisa Berujung Kematian
Baca juga: Lima Upaya Agar Pasien Gagal Ginjal Dapat Menjaga Kualitas Hidup
"9 dari 10 orang tidak paham dan tidak mengetahui kalau ia mengalami gangguan ginjal," papar Meta dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia, dikutip dari laman UGM.ac id.
Meta menjelaskan, gangguan ginjal terbagi menjadi dua, yaitu gangguan ginjal akut (terjadi secara tiba-tiba) dan kronis (sudah lama terjadi).
Gangguan ginjal akut biasanya disebabkan oleh asupan minum yang kurang, muntah yang hebat, diare yang banyak sehingga menyebabkan kurangnya cairan pada tubuh.
Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan gangguan ginjal akut.
Sementara itu, gangguan ginjal kronis disebabkan oleh penyakit jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, penyakit jantung.
"Juga bisa disebabkan innfeksi yang tidak diobati dengan efektif yang secara perlahan merusak ginjal dan mengurangi fungsi organ tersebut dari waktu ke waktu," imbuhnya.
Deteksi Dini
Meta menuturkan, terdapat beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk deteksi dini gangguan ginjal antara lain terjadinya peningkatan tekanan darah dan nadi, adanya pembengkakan bagian tubuh, wajah pucat atau anemia, dan buang air kecil yang menurun.
“Kita juga bisa melakukan pemeriksaan laboratorium seperti ureum, kreatinin, dan urine untuk mengetahui fungsi ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal. Ada juga pemeriksaan elektrolit. Ketika seseorang mengalami gangguan ginjal, elektrolit ini menjadi tidak seimbang. Ini pemeriksaan sederhana yang bisa dilakukan,” tuturnya.
Kemudian, jika merasakan gejala gangguan fungsi ginjal, Meta menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam terdekat.
Untuk gangguan ginjal, bisa berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam sambil dilihat gangguan ginjalnya ke arah apa.
Kalau gangguan ginjal karena adanya pembesaran prostat, bisa kemudian dikonsultasikan dengan dokter spesialis urologi. Apabila prostat yang membesar menyebabkan gangguan aliran kencing, perlu dilakukan tindakan tertentu.
Jika gangguan ginjal disertai adanya gangguan tumor di daerah ginekologi atau rahim, bisa dikonsultasikan ke dokter penyakit dalam atau dokter kandungan.
"Selain dokter penyakit dalam, kita bisa berkonsultasi ke dokter penyakit dalam yang khusus konsultan ginjal dan hipertensi,” ucap Meta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.