Kemenkes: 19,3 Juta Vaksin Covid-19 Kadaluwarsa karena Tak Terpakai
Kementerian Kesehatan RI menyatakan sebanyak 19,3 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah kedaluwarsa sepanjang Januari 2022 – Maret 2022.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI menyatakan sebanyak 19,3 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah kedaluwarsa sepanjang Januari 2022 – Maret 2022. Sebanyak 1,5 juta dosis vaksin Covid-19 lainnya akan kadaluarsa pada April 2022.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia mengatakan, sebagian besar vaksin Covid-19 yang telah kedaluwarsa merupakan vaksin dari hibah.
Maka itu, ke depan pihaknya akan mengatur kembali jumlah vaksin yang akan diterima dari hibah, baik melalui Covax facility ataupun bilateral.
“Sedangkan (vaksin Covid-19) yang akan ED (expired date/kadaluarsa) di bulan April (2022) sejumlah 1,5 juta dosis. Sebagian besar vaksin tersebut bersumber dari hibah,” kata Rizka dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (30/3/2022).
Rizka mengatakan, vaksin Covid-19 dari hibah yang diterima Indonesia memiliki masa kedaluwarsa yang pendek.
Sebab itu, pihaknya akan melakukan pengaturan waktu masuk vaksin hibah tersebut yang akan tergantung pada kecepatan vaksinasi.
Baca juga: Kemenkes: Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Sudah Tepat, Sekarang Orang Antre Cari Vaksin
Rencananya Indonesia akan menerima 63,4 juta dosis vaksin hibah yang akan diterima dalam kurun waktu April 2022 – Desember 2022.
Rizka menerangkan, stok vaksin Covid-19 yang telah dirilis sebesar 469,3 juta dosis dan telah terdistribusi sebanyak 396,1 juta dosis.
“Kami masih memiliki stock on hand atau stok yang tersedia di gudang Biofarma sebanyak 59,8 juta dosis dan yang siap didistribusikan sebanyak 13.441.168 dosis,” terang Rizka.
Baca juga: Anggota Panja Vaksin Minta Pemerintah Ujikan Vaksin Booster ke MUI
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, Kemenkes menyiapkan sejumlah strategi percepatan laju vaksinasi.
Diantaranya, membuka pos pelayanan vaksinasi Covid-19 di lapangan, drive thru, pelaksanaan vaksinasi mobile. Lalu, intensifikasi pelayanan vaksinasi Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan dengan menambah jumlah hari pelayanan dan jumlah sesi pelayanan.
“Mengupayakan, pemanfaatan semua jenis vaksin Covid-19 yang ada di masing-masing daerah untuk pelaksanaan percepatan vaksinasi dengan mendahulukan pemakaian vaksin yang memiliki masa expired date (kadaluarsa) terdekat,” jelas Maxi.
Maxi mengatakan, vaksinasi dosis satu telah mencapai 72,5%, dosis kedua mencapai 58,4% dan vaksinasi booster telah mencapai 11% dari target sasaran.
“Total suntikan dosis 1,2,3 itu 373.742.278.000,” kata Maxi.
Laporan Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Sumber: Kontan