Lebih Berbahaya TBC atau Covid-19? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Paru
Seseorang yang merasakan gejala TBC takut pergi ke fasilitas kesehatan karena takut dinyatakan positif Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- TBC memiliki cara penularan, gejala, dan penanggulangan yang mirip dengan Covid-19.
TBC sering disebut paru-paru basah oleh masyarakat awam.
Pakar sekaligus Dokter Spesialis Paru dari Unair Dr Soedarsono dr SpP(K) menuturkan, Covid-19 dan TBC sama-sama punya daya tular yang cukup tinggi.
"Pasien TBC maupun Covid-19, angka pasien tertingginya berada pada usia produktif," ujarnya dilansir dari laman unair, Kamis (31/3/2022).
Ia menerangkan, Covid-19 merupakan penyakit yang sifatnya akut, sedangkan TBC itu sifatnya kronis.
Baca juga: Merasakan Gejala-Gejala Ini? Bisa Jadi Itu Tanda TBC, Segera Periksakan ke Laboratorium
Hal ini dikarenakan jika melihat angka mortalitas, kematian akibat TBC lebih besar persentasenya.
“Kematian TBC itu sebesar 10,8 persen. Sedangkan Covid-19 hanya 2,6 persen,” kata Dr Soedarsono.
Dr Soedarsono menambahkan, persentase kematian TBC tersebut adalah TBC yang tidak kebal obat. Sedangkan TBC yang kebal obat memiliki persentase kematian 18 persen. Oleh karena itu, baik TBC maupun Covid-19 sama-sama perlu diwaspadai.
Mengenal TBC Kebal Obat
Dr Soedarsono menyampaikan, TBC kebal obat adalah ketika virus Mycobacterium tuberculosis yang menjadi penyebab penyakit TBC tidak mati meskipun terkena obat.
Ada dua macam penyebab TBC kebal obat terjadi, faktor primer yaitu ketika seseorang tertular dari pengidap TBC kebal obat.
Baca juga: Kumpulan Bahan Alami yang Bisa Jaga Kesehatan Paru-Paru: dari Jahe hingga Cabai Rawit
Sedangkan faktor sekunder adalah pengidap TBC yang putus obat ataupun meminum obat secara tidak teratur yang berdampak pada mutasi virus.