Lebih Berbahaya TBC atau Covid-19? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Paru
Seseorang yang merasakan gejala TBC takut pergi ke fasilitas kesehatan karena takut dinyatakan positif Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Dr Soedarsono mengungkapkan, adanya Covid-19 berdampak negatif pada penanggulangan TBC di Indonesia.
Seseorang yang merasakan gejala TBC takut pergi ke fasilitas kesehatan karena takut dinyatakan positif Covid-19.
Pasalnya, gejala kedua penyakit ini mirip dan sanksi sosial yang tinggi. Sehingga memilih mengobati sendiri sakitnya di rumah.
Selain itu, banyak pengidap TBC yang takut kontrol karena takut tertular Covid-19 sehingga putus berobat.
Baca juga: Mirip, Ini Beda Gejala Jika Terpapar TBC dan Covid-19
Oleh karena hal itu, temuan TBC di Indonesia berkurang padahal sebenarnya masih banyak.
Pengidap TBC harus mendapatkan pengobatan yang teratur agar tidak memperparah kondisi dan menularkan kepada khalayak yang lebih luas
Dampak Positif Covid-19 pada Sektor Penanggulangan TBC
Meski memberikan dampak negatif, Covid-19 juga memberikan dampak positif bagi sektor penanggulangan TBC.
Dr Soedarsono menjelaskan strategi penanggulangan Covid-19 berupa protokol kesehatan bisa juga diaplikasikan pada strategi penanggulangan TBC.
Meskipun secara teori orang mengidap TBC memiliki kepekaan terpapar Covid-19, faktanya di Surabaya sendiri tidak banyak orang mengidap TBC yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Perlu Banyak Vitamin, Ini 5 Rekomendasi Makanan Terbaik Pasien TBC
Hal ini dimungkinkan karena pengidap TBC sudah terbiasa dengan protokol kesehatan bahkan sebelum Covid-19.
Bagaimana dengan anak-anak?
Anak-anak itu biasanya rentan terkena TBC, tetapi potensi menularnya sedikit.
Hal ini dikarenakan, anak-anak pengidap TBC memiliki jumlah virus yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa sehingga kemampuan menularkan kepada orang lain lebih kecil.