Benarkah Penderita Asam Lambung Tak Boleh Konsumsi Makanan Pedas? Ini Dokter
Pantangan mengonsumsi makanan pedas tidak bisa dipukul rata. Bergantung tingkat keparahan sakit lambung yang dialami setiap seorang.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkadang saat puasa, asam lambung kerap kali kambuh. Saat asam lambung muncul, mulut terasa pahit dan dada terasa panas.
Sebagai informasi tambahan, sakit mag dengan penyakit asam lambung berbeda. Hal ini disampaikan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia group.
Asam lambung merupakan kondisi saat cairan atau isi lambung, termasuk sebagian makanan berasa di dalam kantong nasi, merembes naik ke atas, menuju ke arah mulut.
"Karena berjalan di pipa belakang dada, sepanjang dada akan terasa panas seperti terbakar,"ungkapnya pada siaran Radio Sonora FM, dikutip Tribunnews, Senin (11/4/2022).
Baca juga: 7 Manfaat Nanas untuk Kesehatan: Perbaiki Pencernaan hingga Ringankan Gejala Radang Sendi
Baca juga: Cara Mengatasi Gangguan Lambung saat Puasa
Sedangkan sakit mag, situasi peradangan yang ada di dalam lambung. Walau pun sebenarnya berbeda, antara mag dan asam lambung memiliki pantangan yang sama.
Salah satunya adalah makanan pedas. Namun apakah orang yang mengalami asam lambung atau maag sama sekali tidak boleh mengonsumsi makanan pedas?
Terkait hal ini, dr Santi memberikan tanggapan. Pantangan mengonsumsi makanan pedas tidak bisa dipukul rata. Tergantung tingkat keparahan seseorang.
"Kalau derajat masih ringan makan sedikit tidak apa-apa. Tapi memang dianjurkan menghindari makanan yang pedas. Apa pun bahannya, bisa cabe merica dan jahe," kata dr Santi lagi.
Nyatanya Jahe yang dikonsumsi secara berlebih bisa menimbulkan rasa panas. Jika sampai menganggu, tidak perlu dikonsumsi.
"Kalau sedikit dapat meringankan gejala asam lambung dan maag. Kalau kebanyakan sebaliknya," pungkas dr Santi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.