Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ini Penjelasan Kemenkes Terkait 3 Pasien yang Meninggal Diduga Hepatitis Akut

Tiga pasien itu, sudah dalam kondisi stadium lanjut ketika datang ke fasilitas kesehatan.

Editor: Srihandriatmo Malau

Dikutip dari Kontan.co.id, Kementerian Kesehatan menegaskan kasus hepatitis akut berat yang terjadi saat ini bukan akibat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.

Sebab, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah menunjukkan kasus hepatitis akut berat yang menyerang anak-anak ini diderita oleh anak-anak yang sudah mengikuti vaksinasi Covid-19.

"Banyak berita menyebutkan (mengaitkan) kejadian ini dengan vaksinasi Covid-19.”

“Ini tidak benar tidak ada bukti kaitan dengan vaksin Covid-19. Ada yang berhubungan dengan virus tapi tidak ada bukti dengan vaksinasi Covid-19," kata Hanifah Oswari, Guru Besar Gastro Hepatologi RSCM FKUI Jakarta dalam konfrensi pers yang digelar oleh Kementerian Kesehatan, Kamis siang.

Menurut Hanifah, masih ada kemungkinan kejadian berlangsung bersamaan, tetapi vaksinasi Covid-19 bukan penyebab langsungnya.

Diberitakan Tribunnews.com, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian Hepatitis Akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Adapun sebagai informasi, berikut ini gejala yang ditemukan pada pasien-pasien tersebut, dikutip Tribunnews.com dari laman Kemenkes:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare berat
  • Demam
  • Kuning
  • Kejang dan
  • Penurunan kesadaran.
Berita Rekomendasi

Langkah Pencegahan

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang.

Masyarakat bisa melakukan langkah pencegahan, seperti:

  • Mencuci tangan
  • Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih,
  • Tidak bergantian alat makan
  • Menghindari kontak dengan orang sakit
  • Melaksanakan protokol kesehatan

Lebih lanjut, Nadia mengingatkan, jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Kemenkes juga meminta pihak terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat apabila mengalami sindrom Penyakit Kuning, dan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.

“Tentunya kami lakukan penguatan surveilans melalui lintas program dan lintas sektor, agar dapat segera dilakukan tindakan apabila ditemukan kasus sindrom jaundice akut maupun yang memiliki ciri-ciri seperti gejala hepatitis” ucap Nadia.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas