Banyak Penyakit Bermunculan, Epidemiolog: Ulah Manusia Buat Dunia Semakin Rentan dan Rawan
Ahli Epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyebut saat ini kondisi dunia sudah rentan dan rawan. Banyak penyakit muncul.
Editor: Anita K Wardhani
"Bisa kita deteksi lebih cepat, lebih awal, lebih tepat lebih kuat. Semua itu sebenarnya sudah ada toolsnya yaitu International Health Regulation(IHR) yang direvisi tahun 2005," ujar Dicky.
Akan tetapi sayangnya kata Dicky, secara implementasi banyak negara di dunia hanya menganggap aturan-aturan terkait kesehatan global tersebut formalitas belaka.
Bahkan, negara macam Amerika Serikat(AS) yang notabene peringkat pertama Global Health Security Index justru saat pandemi covid-19 paling menerima dampak besar, angka kematiannya juga salah satu yang terbanyak.
"Karena salah satu kelemahan dari tools itu adalah ketika dilakukan tes kesiapan evaluasi kesiapan itu sifatnya masih formalitas, jadi setiap negara cenderung menyampaikan yang baik-baik , yang lemah-lemahnya, yang bolong-bolognya enggak ketahuan ini yang harus kita perbaiki yang disebut preparedness itu harus benar-benar siap bukan siap di atas kertas atau formalitas tapi harus benar-benar siap," ujar Dicky.
Kata Dicky apabila seluruh negara di dunia melakukan langkah awal dengan menaati aturan kesehatan global tersebut maka bisa terhindar dari konsekuensi berat kemunculan penyakit-penyakit yang bisa menjadi pandemi baru.
"Jadi tidak basa basi lagi ini pengalaman saya di dua dekade ini kita masih menganggap, kita mengandalkannya pada keberuntungan justru ini yang berbahaya respon kita terhadap pandemi berikut tidak bisa mengandalkan keberuntungan lagi karena konsekuensi berat dan sudah semakin besar," ujar Dicky.(Willy Widianto)