Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Waspada Virus PMK pada Hewan Ternak, Ini Gejala Klinis dan Langkah Pencegahannya

Berikut gejala Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak serta langkah pencegahannya.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Waspada Virus PMK pada Hewan Ternak, Ini Gejala Klinis dan Langkah Pencegahannya
Kementan
Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut gejala penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak serta langkah pencegahannya.

Diketahui, pada awal Mei 2022, penyakit mulut dan kuku (PMK) telah menyerang seribu lebih hewan ternak di Jawa Timur.

Penyakit tersebut dikhawatirkan akan menyebar pada manusia.

Baca juga: Ciri Hewan Terkena Virus PMK, Begini Cara Pengobatannya

Oleh karena itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan tidak perlu khawatir dengan adanya virus tersebut, karena PMK hanya terdapat pada hewan beruku 2.

"Virus ini memang adanya di hewan yang berkuku 2 jadi sangat jarang yang loncat ke manusia," jelas Menkes dalam Keterangan Pers di YouTube Sekretariat Presiden.

Kemudian, Pihak Kementerian Kesehatan juga telah berdiskusi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) untuk memastikan penyakit ini tidak menular ke manusia dan hanya menyebar di hewan.

Sementara itu, PMK atau Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae merupakan penyakit hewan menular yang bersifat akut dan disebabkan oleh virus.

Berita Rekomendasi

Lalu apa saja gelajal klinis virus PMK pada hewan ternak?

Baca juga: Apa Itu Virus PMK? Waspada Gejala Klinis PMK pada Sapi, Domba, Kambing, dan Babi

Baca juga: Bahaya Virus PMK, Menkes Budi Pastikan Tak Akan Bahayakan Manusia

Ilustrasi hewan ternak. Berikut gejala Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak serta langkah pencegahannya.
Ilustrasi hewan ternak. Berikut gejala Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak serta langkah pencegahannya. (Tribun Jogja/Angga Purnama)

Gejala Klinis PMK pada Sapi

Mengutip dari bogorkab.go.id, berikut gejala klinis virus PMK pada sapi:

1. Pyrexia (demam) mencapai 41°C, anorexia (tidak nafsu makan), menggigil, penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari.

Kemudian menggosokkan bibir, menggeretakkan gigi, leleran mulut, suka menendangkan kaki: disebabkan oleh vesikula (lepuh) pada membrane mukosa hidung dan bukal serta antara kuku.

setelah 24 jam, vesikula tersebut rupture/pecah setelah terjadi erosi.

Vesikula bisa juga terjadi pada kelenjar susu.

2. Proses penyembuhan umumnya terjadi antara 8 – 15 hari.

3. Terjadinya komplikasi seperti, erosi di lidah, superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen, myocarditis, abotus kematian pada hewan muda, kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.

Gejala Klinis PMK pada Domba dan Kambing

1. Lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat.

2. Lesi pada sekitar gigi domba yang menyebabkan Kematian pada hewan muda.

Gejala Klinis PMK pada Babi

Beberapa lesi pada babi akan timbul jika ditempatkan pada kandang dengan alas permukaan yang keras.

Sehingga hal tersebut menyebabkan kematian pada anak babi.

Lesi/ kerusakan jaringan:

- Vesikula atau lepuh pada lidah, sela gigi, gusi, pipi, pallatum molle dan pallatum durum (langit-langit mulut), bibir, nostril, moncong, cincin koroner, puting, ambing, moncong, ujung kuku, sela antar kuku.

- Lesi yang ditemukan setelah hewan mati pada dinding rumen, lesi di miokardium, sebagian hewan muda (disebut juga tiger heart).

Cara Penularan

1. Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita (droplet, leleran hidung, serpihan kulit).

2. Vektor hidup (terbawa manusia, dll)

3. Bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.)

4. Tersebar melalui angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut).

Langkah Pencegahan:

1. Pencegahan Dengan Cara Biosekuriti

- Perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.

- Pemotongan pada hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan - hewan yang kemungkinan kontak dengan agen PMK.

- Desinfeksi asset dan semua material yang terinfeksi seperti, perlengkapan kandang, mobil, baju, dan lain-lain.

- Musnahkan bangkai, sampah, dan semua produk hewan pada area yang terinfeksi.

- Tindakan karantina.

2. Pencegahan Dengan Cara Medis

Pencegahan untuk daerah bebas (Indonesia):

- Pengawasan lalu lintas ternak

- Pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas