Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Misterius! Benarkah Hepatitis Akut Dampak Long Covid-19? Ini Fakta Hasil Tes PCR dan Hipotesa Ahli

Ada pendapat yang menyebutkan hepatitis akut berkaitan dengan pandemi covid-19. Benarkah? Ini hipotesa ahli dan fakta dari Kemenkes.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Misterius! Benarkah Hepatitis Akut Dampak Long Covid-19? Ini Fakta  Hasil Tes PCR dan Hipotesa Ahli
Newsdelivers
Misterius! Benarkah Hepatitis Akut Dampak Long Covid-19? Ini Fakta Hasil Tes PCR dan Hipotesa Ahli 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyebab dari kemunculan dugaan 18 anak di Indonesia yang terinfeksi hepatitis akut masih misterius.

Peneliti dan pakar kesehatan masih melakukan riset untuk mencari tahu apa penyebabnya.

Baca juga: Ahli Sebut Tak Ada Hubungan antara Vaksin Covid-19 dengan Hepatitis pada Anak

Baca juga: Hingga Jumat Tercatat 14 Kasus Hepatitis Akut Misterius di Jakarta

Lalu beberapa hipotesa sebenarnya telah bermunculan.

Ada pendapat yang menyebutkan hepatitis akut berkaitan dengan pandemi covid-19. Benarkah?

Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius.
Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021.
Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021. (Salamanca Press)

Dampak Long Covid-19? Ini Hipotesa Ahli Epidemiologi
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan hipotesa jika fenomena ini merupakan bagian dari pandemi.

"Sebagai bentuk Long Covid-19. Atau yang bahkan tidak musti menunggu bertahun-tahun. Bahkan satu atau dua tahun setelah pandemi ini kita sudah bisa melihat," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (13/4/2022).

Hipotesa ini muncul dengan beberapa hal.

Berita Rekomendasi

Pertama studi yang dilakukan Israel menyatakan jika 90 persen yang terkena Hepatitis ini, pada satu tahun terakhir pernah terinfeksi Covid-19.

Kedua, kasus saat ini banyak menimpa usia di bawah 5 tahun. Mayoritas tertinggi pada usia 2-3 tahun yang kita tahu notabene mereka belum eligible untuk divaksinasi Covid-19.

"Kasus pada orang dewasa sedikit atau amat sangat jarang ditemukan, ini juga memperkuat hipotesa bahwa proteksi dari vaksinasi itu sebagaimana beberapa riset menunjukkan mengurangi Long Covid-19," paparnya lagi.

Hal ini diperkuat dengan bantahan hipotesa Adenovirus. Bahwa sebagian besar kasus anak yang terinfeksi ini, Adenovirus tidak ditemukan di dalam darah dengan jumlah tinggi.

Pada beberapa kasus yang ditemukan Adenovirus pun juga menjadi pertanyaan. Kenapa virus yang selama ini dikenal jinak dapat menyebabkan infeksi?

Dicky menyebutkan ada temuan yang diduga bahwa dengan adanya infeksi Covid-19, sel T yang merupakan sel pertahanan tubuh menjadi melemah. Atau menyebabkan disfungsi sistim imunitas.

Tak Akan Jadi Pandemi

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman (Dokumentasi Pribadi)

Selain itu, Dicky juga menyebutkan bahwa kecil kemungkinan fenomena ini menjadi pandemi. Karena terjadinya sebuah pandemi umumnya disebabkan pantogen baru.

Artinya mayoritas manusia belum memiliki imunitas terhadap pantogen yang baru muncul. Dan semua manusia di dunia terancam terinfeksi penyakit ini dengan berbagai golongan usia.

Namun jika dikaitkan dengan Hepatitis misterius, data lebih spesifik menunjukkan lebih berisiko menimpa anak-anak. Mayoritas 90 persen menginfeksi anak di bawah 5 tahun.

Sementara data yang ada menujukkan kasus-kasus infeksi hepatitis kepada orang dewasa, khususnya yang sudah terpapar itu kecil ditemukan.

"Jadi artinya lagi kalau mengikuti kriteria pandemi, ya menjadi sangat jauh. Artinya ini dinamis, kita akan menunggu apakah hipotesa saya ini benar atau tidak kita harus menunggu data lanjutan," paparnya lagi.

Lalu jika bicara mekanis, penularan Hepatitis misterius tidak semudah atau secepat yang ditularkan melalui udara seperti Covid-19.

"Namun bicara pencegahan ya tetap kita tidak bisa abaikan, anggap remeh. Karena 10 persen dari pasien menurut data global menujukkan harus ditransplasi hati. Berarti ini tidak main-main," pungkasnya.

Kemenkes Ungkap Fakta, 18 Kasus Dugaan Hepatitis Akut pada Anak di Indonesia Negatif Covid-19

Seorang anak menerima tes swab PCR di daerah pemukiman di Wuhan, di Provinsi Hubei tengah China, pada 11 Agustus 2021.
Seorang anak menerima tes swab PCR (AFP)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan 18 kasus yang bergejala hepatitis akut di Indonesia negatif Covid-19.

Hasil itu didapatkan berdasarkan pemeriksaan PCR yang dilakukan.

"Dari laporan yang disampaikan tadi tidak ada kaitan atau tidak ada diagnosis atau ditemukan Covid-1 positif itu tidak ada," kata Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat (13/5/2022).

Dari laporkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI hingga 11 Mei 2022, ada 18 kasus bergejala hepatitis akut yang ada di Indonesia.

Sebanyak 18 kasus itu tersebar di tujuh provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.

Gejala Dominan Demam hingga Mual, Diare, Mata Terlihat Kuning
Adapun gejala yang paling banyak dilaporkan adalah demam sebanyak 72,2 persen.

Kemudian mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, lesu, nyeri bagian perut atau kembung.

Juga nyeri pada otot otot dan sendi.

Lalu kuning di mata, termasuk pula kulit gatal-gatal. Serta dengan keluhan urine seperti air teh.

"Dengan usia terbanyak adalah 5-9 tahun yakni 6 orang, 4 orang berusia 0-4 tahun, 4 orang berusia 10-14 tahun, serta 4 orang berusia 15-20 tahun," kata dia.

Ia mengungkapkan, dari 18 pasie ini 7 pasien dinyatakan meninggal dunia.

Tips untuk Menghindari Anak Terinfeksi Hepatitis Saat Beraktivitas di Luar Rumah

Ada beberapa tips meminimalisir anak terpapar Hepatitis. Disampaikan oleh pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.

Pada prinsipnya tips pencegahan anak sama saja dengan orang dewasa. Pertama, kebersihan dan kesehatan diri sendiri. Selalu cuci tangan dan tidak sembarangan pegang area publik.

Kedua, pastikan anak dalam keadaan sehat. Apa lagi saat ini banyak aktivitas di luar rumah. Terutama sudah dilaksanakan pembelajaran di sekolah.

Pastikan anak tidak punya gangguan kesehatan saat keluar rumah agar tidak rentan terpapar. Pastikan anak sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 atau vaksin program lain.

"Apa itu vaksin Hepatitis dan sebagainya. Karena bagaimana pun anak yang memiliki status vaksinasi lengkap jauh lebih baik imunitasnya," ungkap Dicky pada Tribunnews, Jumat (13/5/2022).

Ketiga, sebelum pergi sekolah biasakan anak makan dan minum cukup. Kalau bisa membawa bekal ke sekolah akan lebih baik. Untuk meminimalisir jajan di luar.

Karena paparan Hepatitis juga bisa dari jajanan. Terutama makanan yang belum terjamin kebersihannya.

Keempat, pastikan anak dibekali dengan menggunakan masker. Saat di sekolah sering mencuci tangan akan lebih bagus, jika tidak ada sanitizer.

Kelima bekali anak dengan pemahaman untuk tidak sembarangan memegang permukaan barang. Selalu ingatkan anak jika saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.

"Kemudian dipesankan pada anak untuk boleh bermain, tapi jangan terlalu banyak karena bisa berkontak dengan teman-temannya. Minimalisir sentuhan antar anak," tegasnya.

Namun secara umum, mengonsumsi makanan bergizi menjadi hal yang paling penting.

Dan juga toilet di sekolah harus dipastikan bersih. Hal ini menjadi sangat penting sebagai salah satu bentuk upaya mencegah Hepatitis.

(Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi/Rina Ayu)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas