Kemenkes Minta Fasilitas Kesehatan Tidak Lambat Rujuk Pasien Bergejala Hepatitis Akut Berat
Dirut RSPI Sulianti Saroso ini pun meminta agar masyarakat terutama orangtua untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengingatkan agar tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan baik klinik, puskesmas, maupun rumah sakit untuk tidak terlambat menangani pasien yang bergejala hepatitis akut.
Ia menjabarkan jika anak datang dengan keluhan diare, muntah, mual, maka segeralah tenaga kesehatan melakukan penanganan sesuai instruksi yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Jadi kalau ada masyarakat yang dibawa, klinik puskesmas liat tanda begitu jangan lama-lama lagi. Jangan lagi Bu habisin dulu obatnya baru kesini lagi , jangan begitu," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (16/5/2022).
Selanjutnya jika di fasilitas tersebut tidak memiliki dokter spesialis penyakit dalam yang mampu menangani pasien segeralah rujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
"Dan sekali lagi buat fasilitas pelayanan kesehatan kalau memang didaerahnya mampu menangani silakan. Kalau tidak ada dokter spesialis penyakit dalam, segera saja dirujuk, jangan ditahan-tahan lagi," imbuhnya.
Baca juga: Anak-Anak Indonesia Rawan Terjangkit Hepatitis Akut, Epidemiolog,Ungkap Alasannya
Dirut RSPI Sulianti Saroso ini pun meminta agar masyarakat terutama orangtua untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak.
Terlebih jika anak telah menunjukkan tanda-tanda yang mengarah ke hepatitis akut.
"Disinilah perlunya orangtua yang punya anak-anak harus tahu tahapan ini. Jangan sampai setelah kuning, panik baru bawa ke rumah sakit. Jadi gejala awal mual-mual, muntah, diare ini yang harus di waspadai dengan cepat, karena penyebaranya ini cepat sekali," pesannya.