Studi di Inggris Klaim dapat Mengidentifikasi 'Tersangka Utama' Hepatitis Akut
Easterbrook menyampaikan tak satupun dari sampel hati di Inggris menunjukkan ciri khas yang mungkin terkait dengan peradangan hati karena adenovirus
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Karena adenovirus digunakan dalam beberapa vaksinasi Covid-19, satu teori di media sosial menunjukkan hubungan antara suntikan dan wabah hepatitis di Inggris, di mana sebagian besar kasus telah dilaporkan.
Namun adenovirus dalam vaksin ini adalah 'pengangkut yang tidak berbahaya yang telah dimodifikasi', sehingga tidak dapat mereplikasi atau menyebabkan infeksi.
"Tidak ada bukti kaitan apapun dengan vaksin Covid-19. Mayoritas kasus berusia di bawah 5 tahun, usia yang terlalu muda untuk menerima vaksin tersebut," kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Sebelumnya, National Health Regulations United Kingdom International Focal Point kali pertama melaporkan 10 kasus hepatitis akut dengan etiologi yang tidak diketahui pada 5 April 2022.
"Ini terjadi pada anak-anak berusia 11 bulan hingga 5 tahun di Skotlandia pada 11 Mei, CDC Eropa melaporkan total 449 kemungkinan kasus di 27 negara, termasuk dari Eropa, Amerika Utara, Tengah dan Selatan serta Asia dan Timur Tengah," tutur Dr Lucey.
Baca juga: Benarkah Hepatitis Akut Disebabkan Adenovirus? Ini Penjelasan Ahli
Jumlah kasus tertinggi sejauh ini dipimpin Inggris sebanyak 163 kasus, kemudian AS 109 kasus, Italia 35, Spanyol 22, Brazil 16, Indonesia 15, Israel (12), Swedia 9 kasus, Argentina 8, serta Jepang dan Kanada yang memiliki masing-masing 7 kasus.
Menurut pernyataan UKHSA pada 12 Mei lalu, lebih dari 5 kasus hanya dilaporkan di 6 negara, sedangkan Inggris telah melaporkan kasus terbanyak di dunia, namun sejauh ini tidak ada anak yang meninggal di negara itu.
Hepatitis atau dikenal sebagai peradangan hati, umumnya disebabkan oleh virus, obat-obatan atau paparan bahan kimia tertentu.
"Sebagian besar anak-anak dalam kasus yang dilaporkan menunjukkan gejala gastrointestinal seperti muntah, diare, dan sakit perut. Gejala ini diikuti dengan perkembangan penyakit kuning," kata Profesor Pediatri di University of Texas Southwestern Medical Center, Dr. Norberto Rodriguez-Baez.
Penyakit kuning adalah saat kulit dan mata menguning karena hati kehilangan kemampuannya untuk membersihkan bilirubin secara benar.
"Menariknya, demam tidak digambarkan sebagai gejala umum dalam kasus ini. Selain itu, semua anak yang terkena hepatitis akut ini sebelumnya dalam kondisi sehat," jelas Dr Rodriguez-Baez.
Direktur Klinis dan Infeksi baru di UKHSA, Dr. Meera Chand mengatakan penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa kemungkinan anak mereka untuk terkena hepatitis sangat rendah.
"Namun kami terus mengingatkan semua orang untuk waspada terhadap tanda-tanda hepatitis, terutama penyakit kuning. Segera hubungi dokter anda jika merasa khawatir dengan kondisi anak anda," kata Dr. Chand.