Transplantasi Hati Pasien Hepatitis Akut Sangat Rumit, Butuh Waktu Satu Bulan
Direktur RSCM Jakarta, Lies Dina Liastuti mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum pernah melakukan transplantasi hati pada pasien hepatitis akut.
Editor: Anita K Wardhani
Karena itulah, tansplantasi hati di Indonesia baru bisa dilakukan di dua RS yakni RSCM Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito di DIY.
Sementara bagi pasien di daerah harus dilakukan transfer.
"Perlu transfer dan transfernya lama itu bisa dampaknya tidak bisa ditransplantasi. Ini faktor yng menjadi penyulit transpanlantasi emergency ini bukan hal mudah kita lakukan.
Tapi tim transplantasi RSCM sudah bersiap-siap melakukan itu," imbuh Dokter spesialis anak sekaligus anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini.
Sementara itu, perkembangan kasus Hepatitis akut secara global saat ini telah ada 27 negara yang melapor. Untuk total keseluruhan ada 436 kasus.
Kondisi Terbaru Kasus Hepatitis Akut di Indonesia
Sedangkan kasus di Indonesia, terhitung sejak 17 Mei kemarin ada 27 kasus, satu kasus probable, kemudian pending 13 kasus dan descarded ada 13 kasus.
Sebagai informasi tambahan, kasus Probable adalah kasus Hepatitis akut yang tidak terdeteksi virus Hepatitis A,B,C,D,E. Sedangkan Pending masih menunggu hasil laboratorium namun SGOT-SGPT lebih 500 IU/L.
"Sehingga yang kita sebut dugaan kasus hepatitis itu per 17 Mei itu ada 14 kasus yaitu Probable 1 kasus, Pending 13 kasus," papar Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI sekaligus Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Sulianto Saroso, Muhammad Syahril.
Beberapa provinsi yang ada kasus Hepatitis akut adalah dari Sumatera Utara, Sumatera Barat Jambi, terbanyak adalah DKI Jakarta. Kalimantan Timur dan Jawa Timur.
Data saat ini merupakan perubahan sebelumnya pada 15-16 Mei 2022 lalu. Yaitu ada pengurangan kasus Probable karena setelah pemeriksaan pasien mengalami sepsis Bakteremia sehingga dikeluarkan satu kasus.
Kemudian terjadi pengurangan satu dipending karena juga Discarded karena pasien ternyata positif Hepatitis A.
Sehingga bukan Hepatitis akut. Dan saat ini per 17 Mei kemarin ada 14 kasus dengan provinsi yang disebutkan di atas.
"Kasus Probable pasien sudah meninggal jumlah 1 dengan status virus Hepatitis A,B,C,D,E negatif dan panthogen negatif. Kasus probable ini akan menunggu perkembaangan selanjutnya. Apakah probable atau Discarded," kata Syahril.