Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bagaimana Asal-usul Cacar Monyet? Berikut Gejala dan Penularan Monkeypox

Wabah monkeypox atau cacar monyet telah terdeteksi di sejumlah negara. Berikut asal-usul cacar air serta gejala hingga penularan monkeypox.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Bagaimana Asal-usul Cacar Monyet? Berikut Gejala dan Penularan Monkeypox
PUBLIC HEALTH IMAGE LIBRARY/CDC
Simak asal-usul cacar monyet beserta gejala yang dialami oleh pasien monkeypox. 

TRIBUNNEWS.COM - Wabah monkeypox atau cacar monyet telah terdeteksi di sejumlah negara seperti, Inggris, Spanyol, Kanada hingga Australia.

Inggris telah mengkonfirmasi sembilan kasus cacar monyet sejak 6 Mei 2022, lalu.

Sementara Australia pada hari ini, Jumat (20/5/2022) telah melaporkan kasus pertamanya.

Monkeypox adalah virus zoonosis yakni virus yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Monkeypox atau cacar monyet memiliki gejala yang sangat mirip dengan pasien cacar pada umumnya.

Dikutip dari CDC, Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Langka Menyebar di Eropa, Sebabkan Demam dan Ruam, Begini Penularannya

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Begini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Cacar Air

BERITA REKOMENDASI

Asal-usul Cacar Monyet

Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, maka diberi nama 'cacar monyet'.

Cacar monyet manusia pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di wilayah di mana cacar telah dieliminasi pada tahun 1968.

Sejak itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan dari pedesaan, daerah hutan hujan di Cekungan Kongo, khususnya di Republik Demokratik Kongo dan kasus manusia semakin banyak dilaporkan dari seluruh Afrika Tengah dan Barat, sebagaimana dikutip dari laman resmi WHO.

Sejak tahun 1970, kasus cacar monyet telah dilaporkan pada manusia di 11 negara Afrika – Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone , dan Sudan Selatan.


Kemudian, pada tahun 1996–1997, wabah dilaporkan di Republik Demokratik Kongo dengan rasio kematian kasus yang lebih rendah dan tingkat serangan yang lebih tinggi dari biasanya.

Wabah cacar air secara bersamaan (disebabkan oleh virus varicella, yang bukan merupakan orthoopoxvirus) dan cacar monyet ditemukan yang dapat menjelaskan perubahan nyata atau nyata dalam dinamika penularan dalam kasus ini.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas