Kenali Gejala dan Pencegahan Virus Hendra
Virus kuda menginfeksi setelah inkubasi 9-16 hari, pasien akan mengalami infeksi saluran pernafasan seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sampai saat ini belum ditemukan kasus penyakit virus hendra pada manusia maupun hewan ternak di Indonesia.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, penyakit virus hendra dapat menular dari inang alami flying fox (kelelawar dari genus Pteropus) ke hewan lain dan ke manusia (zoonosis).
Penularan manusia ke manusia hingga saat ini belum dilaporkan.
Baca juga: Saran Pakar Epidemiologi untuk Cegah Penularan Virus Hendra di Indonesia
Penularan virus Hendra ke manusia dapat terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus Hendra.
Kuda dapat terinfeksi setelah terpapar virus dalam urin flying fox yang terinfeksi.
Gejala dan Pencegahannya
Setelah inkubasi 9-16 hari, pasien akan mengalami infeksi saluran pernafasan seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan.
Penyakti virus hendra dapat dicegah melalui:
- Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan, konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup, etika batuk/bersin.
- Hindari perburuan hewan liar.
- Hindari kontak dengan hewan ternak (seperti kuda) yang kemungkinan terinfeksi. Bila kontak menggunakan alat
pelindung diri.
- Gejala hewan yang terinfeksi meliputi
saluran pernapasan dan neurologi seperti demam, kesulitan bernafas, ataksia.
- Konsumsi daging secara matang.
- Tidak mengonsumsi produk buah langsung dari pohonnya karena kelelawar dapat mengkontaminasi.