Tidur di Ruangan Cukup Terang Berdampak Buruk bagi Jantung dan Gula Darah
Dalam sebuah penelitian, tidur di ruangan yang cukup terang, dapat menyebabkan detak jantung lebih tinggi dan resistensi insulin keesokan paginya.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Habiskanlah waktu tidur di malam hari dalam keadaan lampu redup.
Dalam sebuah penelitian, tidur di ruangan yang cukup terang, dapat menyebabkan detak jantung lebih tinggi dan resistensi insulin keesokan paginya.
Dilansir dari Live Science, penelitian ini melibatkan dua kelompok yang terdiri dari 10 orang dewasa yang sehat.
Penelitian ini diterbitkan 14 Maret di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Saat Anda tidur di ruangan yang cukup terang maka detak jantung meningkat" kata Dr. Daniela Grimaldi, penulis pertama dan asisten peneliti profesor neurologi di Northwestern University.
Baca juga: Bayi Sering Kaget saat Tidur? Ini Tips agar Buah Hati Tidur Lelap
Meskipun tidur, sistem saraf otonom tetap diaktifkan. Sistem saraf otonom berfungsi untuk mengatur proses tubuh yang tidak disengaja, seperti pernapasan, detak jantung, pelebaran pupil, dan pencernaan, serta respons melawan.
"Jika sistem saraf otonom meningkatkan detak jantung di malam hari itu buruk," kata Grimaldi.
Biasanya, detak jantung bersama dengan parameter kardiovaskular lainnya lebih rendah di malam hari dan lebih tinggi di siang hari.
Peneliti juga menjalankan beberapa tes untuk memperkirakan resistensi insulin peserta setiap pagi penelitian, setelah mereka bangun. Hormon insulin biasanya membantu sel mengambil glukosa, atau gula, dari aliran darah. Tapi ketika sel resisten terhadap insulin, mereka tidak mengambil glukosa dengan mudah, dan tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk mengimbanginya.
Seiring waktu, sel menjadi resisten bahkan terhadap tingkat insulin setinggi maka menyebabkan kadar gula darah melonjak.
Baca juga: Baik untuk Kesehatan Mental, Ini Manfaat Positif Rutin Merapikan Tempat Tidur
Tes ini termasuk Homeostatic Model Assessment of Insulin Resistance (HOMA-IR), perhitungan yang memperhitungkan kadar insulin puasa dan gula darah, serta tes langsung tentang bagaimana tubuh merespons glukosa, yang disebut tes toleransi glukosa oral (OGTT). ) dan indeks sensitivitas insulin Matsuda.
Pada pagi kedua, kelompok yang tidur di ruangan yang cukup terang mendapat skor lebih buruk pada tes ini, sedangkan kelompok yang tidur dalam cahaya redup mendapat skor yang hampir sama atau lebih baik dari hari sebelumnya.
"Paparan pada satu malam cahaya kamar (sedang) ... selama tidur meningkatkan ukuran resistensi insulin keesokan paginya," tulis para peneliti dalam laporan mereka.
Penelitian ini terbatas karena hanya melibatkan 20 orang dan hanya memantau partisipan selama dua hari dua malam.