Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

WHO: Serangan Rusia Picu Krisis Kesehatan di Ukraina

WHO) mengecam invasi Rusia ke Ukraina karena agresi militer menyebabkan kerusakan pada fasilitas kesehatan di Ukraina.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in WHO: Serangan Rusia Picu Krisis Kesehatan di Ukraina
IST
WHO mengecam invasi Rusia ke Ukraina karena agresi militer menyebabkan kerusakan pada fasilitas kesehatan di Ukraina. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam invasi Rusia ke Ukraina karena agresi militer menyebabkan kerusakan pada fasilitas kesehatan di Ukraina.

Kecaman itu dikeluarkan WHO melalui pemungutan suara dalam sidang tahunan WHO yang digelar Kamis (26/5/2022) kemarin.

Namun resolusi tersebut telah ditolak, karena tidak menyebutkan invasi yang dilakukannya sebagai pemicu krisis tersebut.

Selain mengutuk keras invasi Rusia, dalam mosi tersebut WHO juga mendesak agar Rusia menghentikan serangannya terhadap rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya di Ukraina.

Duta Besar Ukraina untuk PBB Yevheniia Filipenko mengatakan, mosi tersebut dengan jelas meminta Rusia untuk menghentikan perang yang sedang berlangsung, dan menegaskan Rusia memiliki tanggung jawab terhadap krisis kesehatan di Ukraina.

Baca juga: WHO: Dunia Hadapi Tantangan Besar Covid-19, Monkeypox dan Perang

“Resolusi itu mengirimkan sinyal yang jelas kepada Federasi Rusia untuk menghentikan perang dan menghentikan serangan terhadap rumah sakit. Majelis Kesehatan Dunia menegaskan bahwa tanggung jawab atas krisis kesehatan di Ukraina secara eksklusif berada di tangan Federasi Rusia," kata Filipenko, yang dilansir dari Aljazeera

WHO memverifikasi, Rusia melakukan sebanyak 256 serangan terpisah terhadap layanan kesehatan di Ukraina, sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu.

Baca juga: WHO Keluarkan Peringatan soal Munculnya Virus Monkeypox Mematikan di Inggris

Berita Rekomendasi

WHO menambahkan, sebanyak 75 orang tewas dan 59 terluka dalam serangan tersebut.

Sementara itu, mosi tersebut diprakarsai oleh Ukraina dan didukung negara lainnya seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Turki, dan negara-negara Uni Eropa lainnya. Dari 194 negara anggota WHO, sebanyak 183 negara memiliki hak pilih.

Duta Besar Polandia Zbigniew Czech, yang memberikan hak suaranya untuk mendukung mosi tersebut menyebut invasi Rusia sebagai “genosida”.

Baca juga: WHO: Sebagian Kasus Hepatitis Akut Pada Anak Tidak Tunjukkan Gejala Demam

“Jujur saja : apa yang kita saksikan di Ukraina adalah genosida.” ujar Zbigniew Czech.

Mosi tersebut menyatakan, perang telah menghambat akses layanan kesehatan di Ukraina, dan memiliki dampak kesehatan yang lebih luas di seluruh wilayah Ukraina.

Selain itu, mosi tersebut mendesak Rusia untuk menghormati dan melindungi pekerja medis dan kemanusiaan, serta orang sakit dan terluka, sesuai dengan hukum internasional, dan menyerukan tersedianya akses kesehatan yang aman, cepat, dan tanpa hambatan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan, serta ketersediaan kebutuhan pokok, obat-obatan dan peralatan.

Berdasarkan dokumentasi kantor berita nirlaba The Associated Press menunjukkan, selama sebulan terakhir pasukan Rusia setidaknya melakukan 34 serangan terhadap fasilitas medis Ukraina, rumah sakit, ambulans, petugas medis, pasien, bahkan bayi yang baru lahir.

Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus telah berulang kali meminta Rusia untuk menghentikan perang, namun Rusia meminta Tedros untuk melakukan kunjungan secara langsung untuk melihat upaya Rusia menyelesaikan krisis kesehatan dan kemanusiaan di Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas