Penyebab Buta Warna, Mulai dari Penyakit, Keturunan hingga Pengaruh Obat
Penderita buta warna memiliki masalah penglihatan warna, ada yang tidak dapat membedakan antara warna merah dengan hijau.
Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut penyebab, gejala, dan jenis buta warna yang perlu diketahui.
Dikutip dari healthline.com, buta warna terjadi ketika terdapat masalah dengan pigmen penginderaan warna di mata yang menyebabkan kesulitan atau ketidakmampuan membedakan warna.
Sebagian besar orang buta warna tidak dapat membedakan antara warna merah dengan hijau.
Kondisi buta warna berkisar ringan hingga berat.
Baca juga: Cara Mencegah Buta Warna Lengkap dengan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Baca juga: Apa Itu Buta Warna Parsial? Simak Gejala dan Penyebabnya
Achromatopsia merupakan kondisi dimana seseorang benar-benar buta warna.
Orang yang memiliki achromatopsia hanya dapat melihat dalam warna abu-abu, hitam, dan putih.
Namun, kondisi tersebut jarang terjadi.
Kebanyakan orang dengan buta warna melihat warna berikut dalam bagan warna daripada warna merah, hijau, dan ungu seperti yang dilihat orang lain:
- kuning
- abu-abu
- krem
- biru
Penyebab Buta Warna
Penyebab buta warna adalah kerusakan pada satu atau lebih sel saraf di retina rusak atau tidak, maka sesorang akan kesulitan melihat warna dengan benar.
- Keturunan
Sebagian besar masalah penglihatan warna karena keturunan.
Biasanya hal ini diturunkan dari ibu ke anak.
Buta warna bawaan ini tidak menyebabkan kebutaan atau kehilangan penglihatan lainnya.
- Penyakit
Buta warna juga bisa terjadi karena penyakit atau cedera pada retina.
Penyakit seperti glaukoma, tekanan internal mata atau tekanan intraokular yang terlalu tinggi dapat menyebabkan buta warna.
Tekanan tersebut merusak saraf optik yang membawa sinyal dari mata ke otak yang menyebabkan kemampuan untuk membedakan warna akan berkurang.
Degenerasi makula dan retinopati diabetik menyebabkan kerusakan pada retina yang dapat menyebabkan buta warna.
Bahkan di beberapa kasus bisa menyebabkan kebutaan.
Pada penderita katarak, lensa mata secara bertahap akan berubah dari transparan menjadi buram.
Penglihatan warna juga akan redup.
Penyakit lain yang dapat mempengaruhi penglihatan seperti diabetes, penyakit Parkinson, penyakit alzheimer, dan sklerosis ganda.
- Pengaruh Obat
Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan perubahan penglihatan warna termasuk obat antipsikotik klorpromazin dan tioridazin.
Antibiotik etambutol (Myambutol), yang mengobati tuberkulosis dapat menyebabkan masalah saraf optik dan kesulitan melihat beberapa warna.
- Faktor Lain
Buta warna juga dapat disebabkan oleh faktor lain.
Salah satu faktornya yaitu penuaan.
Kehilangan penglihatan dan kekurangan warna dapat terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia.
Selain itu, bahan kimia beracun seperti stirena, yang ada di beberapa plastik, dapat berpengaruh pada hilangnya kemampuan untuk melihat warna.
Gejala Buta Warna
Gejala umum buta warna adalah perubahan pada penglihatan seperti sulit untuk membedakan antara merah dan hijau dari lampu lalu lintas.
Warna tampak kurang cerah dari sebelumnya.
Nuansa warna yang berbeda namun semuanya terlihat sama.
Buta warna sering ditemukan pada usia muda, ketika anak-anak belajar mengenal warna.
Namun, masalah ini kadang tidak terdeteksi di beberapa orang, karena mereka telah belajar mengenal warna dengan objek tertentu.
Mereka tahu warna rumput itu hijau, jadi mereka menyebut warna yang mereka lihat hijau.
Jika gejala buta warna sangat ringan, orang tersebut mungkin tidak akan menyadari telah melewatkan warna tertentu.
Jenis Buta Warna
Terdapat tiga jenis buta warna:
- Sulit membedakan warna merah dan hijau
- Sulit membedakan warna kuning dan biru
- Achromatopsia, tidak bisa melihat warna sama sekali, semuanya tampak abu-abu, hitam dan putih
Buta Warna Bawaan
Buta warna bawaan terjadi karena cacat genetik yang diturunkan melalui keluarga.
Seseorang yang memiliki anggota keluarga dekat yang mengalami buta warna lebih mungkin untuk memiliki kondisi tersebut.
Buta Warna Didapat
Buta warna didapat, berkembang di kemudian hari dan dapat mempengaruhi pria dan wanita secara setara.
Penyakit yang merusak saraf optik atau retina mata dapat menyebabkan buta warna didapat.
Jika, Anda merasa ada perubahan warna pada penglihatan Anda, segera temui dokter untuk memastikan apa yang terjadi.
(Tribunnews.com/Nadya)