Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Kanker Darah Sedunia, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi RSCM Jakarta, Nadia Ayu Mulandari mengajak masyarakat untuk lebih mengetahui risiko kanker darah.

"Kalau ada keluhan, jangan ditunda, segera pergi ke layanan kesehatan untuk deteksi dini. Umumnya, pasien datang dalam kondisi lemah atau pendarahan yang tiba-tiba membiru atau darah tidak mengering meski luka sedikit," tuturnya dalam kegiatan virtual, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Manfaat Bawang Putih bagi Kesehatan, Bisa Turunkan Risiko Kanker dan Kadar Kolestrol

Ia menerangkan, kanker darah rentan dialami kelompok lanjut usia atau lansia, seiring melemahnya kekebalan tubuh dan kurangnya kesadaran terhadap gejalanya.

"Kanker darah sering terjadi pada orang berusia 70 tahun atau lebih, dimana 45 persen dari total kasus yang ada," ungkap dokter Nadia.

Dokter Nadia menerangkan, secara umum terdapat 3 jenis kanker darah yaitu leukimia, myeloma, dan limfoma.

Adapun kanker darah yang banyak menyerang usia lanjut yakni myloma dan limfoma. Namun tak menutup kemungkinan lansia juga mengalami Leukimia.

Baca juga: Mertua Ananda Omesh Meninggal Dunia, Semasa Hidup Ibunda Dian Ayu Idap Alzheimer dan Leukimia

"Secara etiologi sebagian besar kanker darah belum diketahui. Namun mekanisme dasarnya sering terjadi pada lansia, karena ada penurunan kekebalan adaptif yang terkait dengan usia seseorang individu," tutur dia.

Umumnya pasien mengeluh lemas, demam, nyeri sendi, penurunan berat badan secara drastis, pembesaran limpa atau penurunan trombosit dan lainnya.

Juga, ada beberapa gejala kanker darah yang tidak jelas dan sulit dikenali.

"Karena itu kebanyakan orang dengan gejala ini tidak menyadari bahwa mengalami kanker darah," imbuhnya.