Pakar Epidemiologi Sarankan Jemaah Haji Sering Basahi Bagian Luar Masker Supaya Tetap Lembab
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengingatkan jika situasi suhu saat menjalankan ibadah haji sangat panas.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengingatkan jika situasi suhu saat menjalankan ibadah haji sangat panas.
Sehingga disarankan untuk cukup mengonsumsi cairan dan jangan lupa memakai masker.
"Masker sering dibasahi untuk tetap lembab. Dan karena di sana kering udaranya. Jadi bagian luarnya dibasahi. Dan sering berwhudu supaya saluran nafas tidak kering dan selalu bersih," ungka Dicky pada Tribunnews, Minggu (12/6/2022).
Selain itu biasakan sering mencucinya tangan, saat makan dan minum pastikan memakai barang-barang sendiri. Termasuk ketika di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Di sekitar sumber air zam-zam juga disediakan gelas. Sebaiknya, kata Dicky membawa gelas sendiri. Supaya dapat memastikan kebersihan sendiri. Dan ini lebih aman untuk mencegah penularan penyakit.
"Selain itu ketika salat, ibadah kalau ada yang batuk apa lagi gak pakai masker, jauhi. Kalau perlu usahakan menggunakan masker berkualitas baik yaitu N95, atau kalau tidak dua lapis," kata Dicky lagi.
Ini penting, apa lagi ketika berada di keramaian. Dan selain masalah vaksinasi, masker, cuci tangan, menghindari keramaian dan pastikan istirahat yang cukup.
Baca juga: Kemenag Pastikan 13 Orang Jemaah Haji Indonesia yang Sakit di Tanah Suci sudah Dalam Perawatan
"Makan dan minum bergizi. Makan dengan menu seimbang. Menu di sana insyallah sudah sesuai. Kurangi yang manis, sekali lagi selalu dalam grup untuk memastikan selalu terinfomrasi ketika ada perkembangan baru," ujarnya.