Terapi Adjuvan Reproduksi dan PRP, Tingkatkan Keberhasilan Program Bayi Tabung
Terapi Adjuvan Reproduksi dan PRP dapat tingkatkan keberhasilan program bayi tabung, kata CEO Morula Indonesia, DR. dr. Ivan Rizal Sini.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pejuang dua garis tentu akan melakukan berbagai cara agar bisa mendapatkan kehadiran dari sang buah hati.
Dimulai dengan melakukan konsultasi dengan dokter, terapi, hingga prosedur bayi tabung. Seiring berjalannya waktu, teknologi pun semakin berkembang.
Salah satu usaha yang bisa digunakan oleh para pasangan pejuang garis merah adalah perawatan dan peremajaan organ reproduksi.
Terapi adalah Adjuvan Reproduksi dan Platelet Rich Plasma (PRP) Endometrium. melengkapi kebutuhan nutrisi dengan konsumsi obat-obat Adjuvan atau suplemen.
Beberapa suplemen yang digunakan dalam terapi ini adalah Dehydroepiandrosterone (DHEA), Coenzym Q10, dan injeksi Growth Hormone.
Serta konsumsi Multivatimin seperti Zink dan injeksi Vitamin C, serta melakukan Prosedur PRP (Platelet Rich Plasma) yang telah direkomendasikan oleh Dokter.
Beberapa suplemen yang digunakan ini ternyata punya manfaat cukup signifikan. Menurut jurnal medis Upsala Journal of Medical Sciences, Dehydroepiandrosterone (DHEA) adalah hormon steroid endogen.
Hormon ini, utamanya diproduksi di kelenjar adrenal, gonad, dan otak. Dipercaya dapat meningkatkan folikel. Karena mampu meningkatkan produksi dari insulin-like growth factor-1 (IGF-1).
Baca juga: Kolaborasi Indonesia dan Denmark, Tangani Permasalahan Diabetes di Indonesia
Serta bisa meningkatkan produksi estradiol dalam sel granulosa. Bertindak sebagai precursor androstenedione dan testoteron dalam sel ovarium.
Selain itu, pra-perawatan dengan DHEA dapat mengurangi embrio aneuploid (tidak normal). Yaitu dengan memperbaiki lingkungan mikro ovarium dimana pematangan folikel terjadi.
Sehingga mengoptimalkan proses bayi tabung (IVF). Untuk Zink, diperlukan untuk mengatur fungsi hormon yang memastikan ovulasi teratur dan terjadi pembuahan.
Sedangkan, peranan Coenzyme Q10 bagi organ reproduksi juga melindungi sel telur dari efek radikal bebas. Coenzyme Q10 bermanfaat dalam meningkatkan kualitas sel telur, kualitas ovulasi, dan angka kehamilan.
Dan juga berperan dalam menurunkan angka keguguran dini. Growth Hormone berperan pada fungsi ovarium. Pada beberapa literature, Growth Hormone dapat meningkatkan kematangan sel telur.
Baca juga: Mengganggu Psikologis Karyawan, Ini Cara Menghadapi Workplace Bullying