Melalui Yayasan Lovely Pink Solo, Penyintas Kanker Payudara Saling Menguatkan
Yayasan Lovely Pink Solo merupakan wadah komunitas pemerhati dan penyintas kanker payudara, diresmikan pada Minggu (26/6/2022). Berawal dari grup BBM.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
Sementara itu, Dokter Pembina Yayasan Lovely Pink Solo, dr Kristanto Yuli Yarsa, Sp.B (K) Onk, mengungkapkan komunitas sesama penyintas kanker sangat bermanfaat.
"Selain dari pengobatan, para penderita itu kebutuhannya banyak, seperti pendampingan, informasi, penjelasan, kemudian yang paling penting pengarahan."
"Pendampingan itu secara psikis, bagaimana biar mau terapi, dan sebagainya, sangat terbantu dengan adanya komunitas seperti ini," ungkap Dokter Yarsa.
Yarsa mengungkapkan, rumah sakit yang menyediakan dukungan pengobatan, tidak bisa menyentuh kebutuhan privat.
"Misalnya curhat atau konsultasi di luar medis, mereka perlu komunitas."
"Dengan adanya yayasan ini, mereka bisa berkumpul," ungkapnya.
Yarsa menyebut berbagai kegiatan positif yayasan rutin digelar.
"Seperti yoga rutin, kajian, berdoa, menyanyi, dan banyak kegiatan lain," ungkapnya.
Baca juga: Kanker Payudara pada Pria: Gejala, Siapa yang Berisiko dan Cara Kurangi Risikonya
100 Kasus Baru per Tahun
Yarsa mengungkapkan, berdasar penelitian yang ia lakukan, di Solo Raya terdapat kurang lebih 100 kasus kanker payudara per tahun.
Ia juga menyebut rata-rata usia pengidap kanker payudara di Indonesia lebih muda.
"Usia pengidap kanker payudara di Indonesia lebih muda daripada barat."
"Di barat rata-rata 55 tahun, semetara di Indonesia 49 tahun."
"Termuda di Solo yang pernah saya tangani berusia 23 tahun," ungkap Yarsa.