Penting bagi Lansia Melakukan Aktivitas Fisik
Otot lansia cenderung semakin menyusut, sehingga harus dirangsang dengan protein dan olahraga.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau sudah berumur, orang lanjut usia atau lansia tetap dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik. Olahraga misalnya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PB Pergemi), Prof Dr Siti Setiati SpPD-KGer, M.Epid.
Karena, otot lansia cenderung semakin menyusut, sehingga harus dirangsang dengan protein dan olahraga. Namun perlu diperhatikan bagi yang ingin melakukan olahraga.
Dan yang utama harus menyesuaikan dengan kondisi lansia sendiri. Jika fisiknya masih sehat dan kuat, maka jalan-jalan merupakan olahraga yang baik dilakukan.
Baca juga: Lansia yang Kesepian Berisiko Alami Malnutrisi
"Jalan pagi lima kali seminggu, setidaknya 30 menit itu cukup. Berenang juga oke. Disarankan selali mengonsumsi protein yang cukup, lakukan olahraga membawa beban," ungkapnya pada acara media gathering virtual, Senin (27/6/2022).
Dengan menyangga beban, otot-otot akan menjadi mudah dirangsang. Kombinasi asupan protein menjadi cukup. Serta olahraga beban meningkatkan masa otot dan kekuatan otot.
Menurut Prof Setiati, hal ini masih baik dilakukan lansia yang masih sehat. Namun berbeda dengan lansia yang sudah duduk di kursi roda.
"Bergerak saja semampunya. Kalau tempat tidur, ya lakukan. Tapi untuk mereka bisa jalan, lakukan olahraga sesuai dengan kemampuan, berjalan dengan beban tadi," papar Prof Setiati lagi.
Setidaknya dalam sehari, menurut WHO melakukan olahraga 30 menit, lima kali dalam seminggu. Itu pun harus disesuaikan kondisi lansia.
"Kalau 15 menit, tidak apa-apa juga. Tapi idealnya, minimal 30 menit. Bisa sampai 1 jam juga bisa," tutupnya.