Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Rentan Serang Anak Usia di Bawah 10 Tahun, Flu Singapura Tak Perlu Ditakuti Tapi Harus Diwaspadai

Selama hampir 2 bulan terakhir ini terjadi peningkatan jumlah pasien anak dengan indikasi flu Singapura yang ditangani Brawijaya Hospital Depok.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Rentan Serang Anak Usia di Bawah 10 Tahun, Flu Singapura Tak Perlu Ditakuti Tapi Harus Diwaspadai
Istimewa
dr Nadine SpA dokter Spesialis Anak Brawijaya Hospital Depok. Menurutnya Flu Singapura tak perlu ditakuti tapi harus diwaspadai. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Selama hampir 2 bulan terakhir ini terjadi peningkatan jumlah pasien anak dengan indikasi flu Singapura yang ditangani Brawijaya Hospital Depok.

Peningkatan yang signifikan ini kemungkinan terjadi akibat menularnya virus coxsackievirus A16.

Terkadang, Enterovirus 71 atau beberapa jenis virus lainnya juga bisa menjadi penyebab kondisi ini dan virus ini bisa ditemukan dalam kotoran dan cairan tubuh di dalam hidung dan tenggorokan.

"Gejala awal anak terkena Flu Singapura di antaranya, demam, kehilangan nafsu makan, sakit tenggorokan, merasa tidak enak badan," kata dr Nadine SpA dokter Spesialis Anak Brawijaya Hospital Depok dalam keterangannya, Sabtu (2/7/2022).

Lalu dalam satu hingga dua hari setelah muncul demam, mulai akan muncul luka di mulut bagian depan dan tenggorokan lalu ruam pada tangan dan kaki, atau bokong dapat terjadi dalam satu atau dua hari.

"Biasanya anak-anak tidak nafsu makan, dan sulit minum, ini yang menyebabkan dehidrasi. Tentu saja sangat fatal jika dibiarkan, untuk itu segera bawa anak yang mengalami gejala tersebut ke rumah sakit, agar bisa segera ditangani dengan baik," kata Nadine.

Baca juga: Miliki Gejala Awal yang Serupa, Ini Beda Flu Singapura dan Flu Biasa

Berita Rekomendasi

Meski tidak berbahaya penyakit yang umumnya menyerang anak di bawah usia 10 tahun ini tetap harus diwaspadai.

Sebab, anak atau pasien yang terjangkit virus ini bisa mengalami komplikasi radang otak yang mengakibatkan kejang.

Flu Singapura sering kali disamakan dengan penyakit cacar herpes bahkan tidak sedikit juga para orang tua yang mengira penyakit ini adalah penyakit menular PMK (Penyakit Mulut Kuku) yang terjangkit pada hewan padahal faktanya berbeda karena penyakit ini bukan cacar, campak, herpes, DBD, apalagi PMK.

Flu Singapura ini berasal dari virus, dan penularannya sangat cepat, di antaranya dengan percikan air liur, keringat, dan penggunaan alat makan dan minum secara bersamaan dengan pembawa virus.

Baca juga: Flu Singapura Mungkin Dialami Balita, Bagaimana Cara Penularannya?

"Untuk sangat penting sekali menjaga kebersihan tangan, hidung dan mata, karena virus bisa masuk lewat organ tubuh tersebut," kata dr Nadine.

Dia juga menyarankan kepada para orangtua, agar tidak membiarkan anak yang terindikasi terjangkit virus Flu Singapura main bercampur dengan anak-anak lain.

"Dikhawatirkan akan menulari anak-anak lain, apalagi jika ada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, yang bisa menyebabkan komplikasi pada anak tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas