MSG bisa Memicu Kanker, Hipertensi hingga Kebodohan, Mitos atau Fakta?
WHO sebut konsumsi garam harian yang ideal adalah 5 gram setiap hari namun di Indonesia 5 dari 10 orang mengonsumsi garam lebih dari 5 gram
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak orang beranggapan makan-makanan gurih asin yang mengandung MSG atau Monosodium Glutamate dapat menyebabkan kanker.
Padahal, belum ada satupun penelitian yang menyebut kanker disebabkan oleh MSG.
Selama ini, faktor penyebab kanker antara lain genetik, infeksi, merokok dan konsumsi alkohol.
Hal itu disampaikan Medical Doctor dan Content Creator Kevin Mak dalam webinar Peran Umami dalam Mewaspadai Asupan Garam Berlebih untuk Hidup Lebih Sehat yang digelar Katadata, Selasa (5/7/2022).
"Konsumsi MSG dalam batas wajar tidak ada efek jangka panjang. Semua itu mitos dimana MSG disebut bisa menimbulkan kanker, hipertensi hingga kebodohan. Penambahan MSG secara wajar tidak akan menyebabkan kanker," ujarnya.
Baca juga: Diet Rendah Garam Kurangi Risiko Hipertensi, MSG Bisa Jadi Solusi Agar Makanan Tetap Lezat
Kevin menuturkan, penambahan MSG biasanya untuk mengurangi konsumsi garam.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO), konsumsi garam harian yang ideal adalah 5 gram setiap hari.
Namun, 5 dari 10 masyarakat Indonesia mengonsumsi garam lebih dari 5 gram.
Kelebihan garam di dalam tubuh bisa menimbulkan sejumlah penyakit seperti hipertensi, diabetes dan stroke.
“Tubuh kita tetap memerlukan garam setiap harinya. Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan maka bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah, meningkatkan kadar gula di daerah dan juga membuat stroke,” jelas dia.
Penelitian yang dilakukan oleh Maluly pada 2020 menyebutkan penggunaan garam dapur dengan MSG bisa menurunkan kadar natrium sebanyak 37 persen.
Food Content Creator Maya Melivyanti mengatakan, penggunaan MSG aman bagi tubuh dengan pemakaian secukupnya, serta menggunakan produk yang berkualitas.
Menurut Maya, Kementerian Kesehatan telah mengatur batas konsumsi gula, garam dan lemak per-orang dalam sehari.
"Pembatasan gula dalam sehari adalah 4 sendok makan. Kemudian, anjuran konsumsi garam adalah 1 sendok teh serta anjuran konsumsi lemak adalah 5 sendok makan," katabnnya.
Baca juga: Benarkah Penggunaan MSG Bantu Percepat Proses Pemulihan Pasien Lansia yang Diopname?
"Misalnya bikin sayur sop untuk satu rumah. Bisa gunakan satu sendok teh garam, tapi juga menambahkan setengah sendok teh dari MSG. Jadi kita combine ya. Sehingga tidak terlalu asin tapi tetap gurih dan enak," ujarnya.
Namun demikian, Maya menjelaskan tak melulu menggunakan tambahan MSG untuk mendapatkan rasa umami. Menurut dia, beberapa bahan alami yang biasa dikonsumsi sebenarnya juga mengandung MSG, seperti sayuran, daging hingga seafood.
"Kalau di sayuran itu paling banyak di tomat, di wortel dan kentang. Lalu juga bawang bombay bisa kita tingkatkan ya pemakaiannya ke dalam masakan," tutur Maya.