Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sakit Punggung Bisa Jadi Gejala Tumor Sumsum Tulang Belakang, Segera Lakukan Deteksi Ini!

Sumsum tulang belakang juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit, salah satunya tumor sumsum tulang belakang.

zoom-in Sakit Punggung Bisa Jadi Gejala Tumor Sumsum Tulang Belakang, Segera Lakukan Deteksi Ini!
Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan tulang belakang. 

TRIBUNNEWS.COM - Sumsum tulang belakang atau medula spinalis adalah komponen yang terletak dan terlindungi di dalam tulang punggung.

Organ yang membentang dari bagian bawah otak hingga ke punggung bagian bawah ini merupakan tempat berkumpul dan pusat komunikasi saraf yang penting untuk gerak manusia.

Namun, sumsum tulang belakang juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit, salah satunya tumor sumsum tulang belakang.

Dokter Spesialis Saraf Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Agus Yudawijaya, SpS., MSi.Med mengatakan bahwa tumor sumsum tulang belakang merupakan kondisi serius yang mengancam nyawa.

“Tumor pada atau dekat sumsum tulang belakang dapat mengganggu komunikasi saraf, fungsi dan secara serius mengancam jiwa dan menyebabkan kecacatan signifikan maupun kelumpuhan permanen bila tidak diobati,” ujar dr. Agus, dilansir dari rilisan pers yang diterima Tribunnews, Jumat (8/7/2022).

Singkatnya, tumor sumsum tulang belakang adalah massa sel abnormal yang tumbuh di sumsum tulang belakang, di antara selubung pelindungnya, atau pada permukaan selubung yang menutupi sumsum tulang belakang.

Dapat bersifat primer dan sekunder

Berita Rekomendasi

Penting diketahui, tumor sumsum tulang belakang dapat bersifat primer dan sekunder. Bersifat primer jika berkembang di dalam sumsum tulang belakang, dan bersifat sekunder jika telah menyebar ke bagian lain pada tubuh.

Biasanya, tumor sumsum tulang belakang primer tergolong jinak, salah satu contohnya adalah tumor ekstramedular, yang mempengaruhi sumsum tulang belakang termasuk meningioma, neurofibroma, schwannoma dan tumor selubung saraf.

Tumor primer ini dapat dialami siapapun dari segala usia, namun paling sering terjangkit pada orang dewasa muda dan setengah baya.

Sementara itu, tak jarang tumor sumsum tulang belakang bersifat sekunder dan menyebar dari kanker di lokasi lain dari tubuh. Metastase atau penyebaran kanker ke otak atau sumsum tulang belakang terjadi sekitar 20 persen dan  paling sering berasal dari kanker paru-paru, prostat atau payudara.

Berdasarkan lokasi tempat terjadinya, tumor sumsum tulang belakang terbagi menjadi tiga, yaitu:

1) Tumor ekstradural, tumor yang tumbuh di luar dura mater (membran yang melindungi sumsum tulang belakang) dan biasanya berada di tulang yang mengelilingi sumsum tulang belakang. Sebagian besar tumor sumsum tulang belakang bersifat ekstradural.

2) Tumor intradural-ekstramedular, tumoryang  tumbuh di luar sumsum tulang belakang dan di dalam dura mater.

3) Tumor intramedular, tumor yang tumbuh di dalam sumsum tulang belakang.

Gejala tumor sumsum tulang belakang

Pada awalnya, tumor sumsum tulang belakang umumnya berkembang perlahan pada tubuh. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi tumor bisa makin memburuk dan gejala yang ditimbulkan bervariasi tergantung pada lokasinya.

Berbagai gejala ini muncul saat tumor menekan sumsum tulang belakang atau saraf dan dapat membatasi aliran darah ke sumsum tulang belakang.

Gejala umum tumor sumsum tulang belakang terbagi menjadi tiga, yaitu:

1) Nyeri pada punggung

Nyeri punggung biasanya merupakan gejala yang paling sering terjadi, umumnya dengan kualitas nyeri berat atau menimbulkan sensasi terbakar.

2) Perubahan sensorik

Perubahan sensorik dapat berupa timbulnya rasa baal, gejala kesemutan, dan penurunan sensitivitas terhadap suhu atau sensasi dingin.    •

3) Gangguan motorik

Tumor yang menghambat komunikasi saraf dapat menyebabkan gejala pada otot, seperti kelemahan otot progresif atau hilangnya kendali atas usus atau kandung kemih.

Diagnosis gejala tumor sumsum tulang belakang

Saat Anda merasakan salah satu gejala tumor sumsum tulang belakang, Anda memerlukan tindakan medis, yang meliputi rangkaian pemeriksaan dan tinjauan riwayat medis dari dokter.

Pertama, pemeriksaan fisik yang dilakukan mencakup pemeriksaan neurologis standar, yaitu gerakan mata, refleks mata, dan reaksi pupil; refleks; pendengaran; sensasi; kekuatan; serta keseimbangan dan koordinasi.

Selanjutnya, Anda perlu melakukan pemeriksaan penunjang radiologis berupa:

1) Computed tomography (CT) atau scan tulang belakang

2) Magnetic resonance imaging (MRI) tulang belakang, teknik ini dapat memberikan gambar tumor di dekat tulang yang lebih baik daripada CT scan.

3) Myelogram

4) Pungsi lumbal, prosedur pengambilan sampel cairan serebrospinal untuk mendeteksi sel-sel abnormal yang bisa menunjukkan adanya tumor sumsum tulang belakang.

5) Biopsi, pemeriksaan terhadap sampel tumor dapat diangkat dan melalui mikroskop untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menyingkirkan kondisi lain. Teknik biopsi memerlukan perencanaan dan pencitraan yang cermat (seperti MRI atau CT scan atau keduanya).

Pencegahan dan deteksi dini

Tumor sumsum tulang belakang tidak dapat dicegah, namun penyebaran suatu kanker ke sumsum tulang belakang dapat dicegah atau disembuhkan dengan pemeriksaan skrining atau deteksi dini.

Dokter Spesialis Bedah Saraf Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr. Gibran Aditiara Wibawa, SpBS., MBA mengungkapkan, tindakan pembedahan menjadi tindakan medis yang direkomendasikan untuk penanganan tumor sumsum tulang belakang primer nonkanker dan kanker.

Dalam layanannya, Mayapada Hospital mengembangkan layanan bedah saraf untuk pemeriksaan tersebut dengan teknologi terkini.

“Mayapada Hospital terus mengembangkan layanan bedah saraf termasuk dengan adanya mikroskop bedah canggih ‘robotic visualization system’ berstandar internasional Kinevo 900,” ujar dr. Gibran.

Lebih lanjut, Dokter Spesialis Bedah Saraf Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Nia Yuliatri, SpBS., M.Kes. mengungkapkan bahwa dengan adanya mikroskop robotic visualization system, dokter spesialis bedah saraf dapat melakukan tindakan operasi dengan lebih maksimal terhadap daerah medula spinalis yang sulit dijangkau.

“Dengan adanya mikroskop “robotic visualization system” dan Neuronavigasi Intraoperative dokter spesialis bedah saraf beserta tim dokter dapat melakukan tindakan operasi minimal invasif dan untuk daerah medula spinalis dan tulang belakang yang terletak di area yang dalam dan sulit untuk dijangkau, sehingga akan menurunkan risiko dan memaksimalkan pengambilan jaringan tumor,” ujarnya.

Sebagai tambahan, menurut dr. Nia, mikroskop ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi beberapa kasus pembuluh darah otak beserta tumor yang dialami.

“Jadi mikroskop ini dapat digunakan pada kasus pembuluh darah otak seperti AVM, angioma cavernous, tumor otak, spinal, dan batang otak, kasus tulang belakang seperti microdecompression spine dan ACDF (anterior cervical decompression & fusion), serta pembedahan fungsional/ microvascular decompression pada kasus trigeminal neuralgia dan hemifacial spasm,” jelasnya.

Pengobatan tumor dengan teknologi mutakhir

Pengobatan yang dilakukan oleh Mayapada Hospital berfokus pada bagaimana penanganan terhadap sel kanker. Misalnya, dengan teknologi pesawat Radioterapi LINAC (Linear Accelerator) yang memiliki keunggulan dalam mendistribusi sinar radiasi maksimal pada target sel kanker dan minimal pada sel jaringan sehat untuk melakukan radioterapi terhadap sel kanker pada tumor. Proses radioterapi ini dilakukan oleh dokter ahli onkologi radiasi.

“Radioterapi Mayapada Hospital Jakarta Selatan didukung oleh alat dengan teknologi mutakhir terkini dan tim profesional yang memungkinkan untuk melakukan advanced techniques dengan berbagai keunggulannya termasuk verifikasi 4D apabila dibutuhkan, sehingga presisi dan akurasi meningkat, lebih nyaman, serta efek samping yang minimal. Pesawat radioterapi LINAC dapat melakukan advanced techniques seperti Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Radiotherapy (SRT),” menurut dr. Ratnawati Soediro, SpOnk.Rad. Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).

Pada saat yang sama, dr. Ratnawati juga menjelaskan fungsi dari radiosurgeri stereotaktik (SRS) dengan menggunakan sinar radiasi adalah untuk mengobati masalah mengobati tumor dan masalah lain pada otak dan tulang belakang,  seperti kanker, epilepsi, trigeminal neuralgia, dan AVM (arteriovenous malformation).

Sementara itu, radioterapi stereotaktik (SRT) adalah proses radioterapi pada berbagai sudut di sekitar tubuh untuk terapi tumor dengan kondisi tumor menerima radiasi dosis maksimal, sementara jaringan di sekitarnya menerima dosis minimal.

Lebih lanjut, proses pengobatan terhadap tumor juga dapat dilakukan dengan kemoterapi. Namun, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr. Wulyo Rajabto, SpPD-KHOM proses ini hanya dapat dilakukan untuk tumor jenis tertentu.

“Kemoterapi dapat direkomendasikan untuk jenis tumor tertentu, biasanya setelah perawatan bedah. Obat kortikosteroid juga dapat diresepkan untuk mengurangi pembengkakan pasca operasi tumor dan penekanan akibat tumor itu sendiri. Selain itu, terapi rehabilitasi mungkin diperlukan untuk membantu seseorang mendapatkan kembali kontrol dan kekuatan otot setelah radiasi atau operasi,” ujarnya.

Deteksi dini tumor sumsum tulang belakang sebelum terlambat!

Gejala sakit punggung yang Anda alami bisa jadi hanya gejala umum, namun juga bisa menjadi tanda kanker.

Tak perlu khawatir! Yang perlu Anda lakukan adalah menghubungi dokter untuk mengkonsultasikan nyeri punggung yang dialami jika memburuk, terutama sampai membuat terbangun di malam hari.

Bagi Anda yang mempunyai riwayat kanker di keluarga, jika Anda mengalami mati rasa, kesemutan atau kelemahan anggota tubuh, segera hubungi dokter Anda untuk melakukan evaluasi.

Diagnosis dan perawatan dini menjadi hal yang amat penting bagi pengobatan tumor sumsum tulang belakang, terutama untuk memulihkan fungsi dan mencegah kerusakan permanen pada sumsum tulang belakang.

Untuk solusi deteksi dini dan pengobatan tumor sumsum tulang belakang, Anda bisa mendatangi Tahir Neuroscience Center dan Oncology Center Mayapada Hospital.

Menyediakan layanan komprehensif dalam penanganan tumor otak dan kanker lainnya, Tahir Neuroscience Center dan Oncology Center Mayapada Hospital dilengkapi dengan peralatan terkini serta kolaborasi multi-spesialisasi dokter.

Segera dapatkan layanan terhadap penanganan tumor sumsum tulang belakang, mulai dari deteksi dini, diagnosis, terapi tindakan bedah, kemoterapi, imunoterapi dan radioterapi, hingga rehabilitasi medis saat proses penyembuhan di Mayapada Hospital.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai layanan penanganan tumor sumsum tulang belakang serta jadwal praktek dokter terkait, silakan kunjungi link berikut.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas