Senang Pelesiran? Sebaiknya Waspadai Risiko Kesehatan yang Bisa Muncul di Destinasi Wisata
Terdapat beberapa penyakit infeksi dan non-infeksi yang dapat mengancam wisatawan jika mereka tidak waspada saat pergi liburan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Ada empat bentuk risiko yang harus dinilai, antara lain risiko destinasi, risiko moda transportasi, risiko riwayat penyakit, dan risiko intervensi.
Pertama, mengetahui risiko-risiko penyakit di daerah tujuan wisata.
Misalnya, apakah daerah tersebut merupakan endemik malaria? Sedang musim apa dan bagaimana cuaca di sana? Bahaya-bahaya apa saja yang mungkin ditemukan di sana? dan lain sebagainya.
Kedua, harus jeli terhadap moda transportasi yang digunakan.
Moda transportasi dapat mengakibatkan beberapa kondisi medis dengan berbagai keparahan, contohnya mabuk darat/laut, fobia, nyeri telinga (sinusitis), dan lain sebagainya. Kemudian juga ada risiko kecelakaan, luka, dan juga macet yang harus benar-benar kita pertimbangkan.
Selanjutnya, wisatawan juga perlu peka terhadap kondisi tubuh seperti mempunyai riwayat penyakit tertentu atau sedang dalam kondisi hamil, dan lain sebagainya.
Hal itu harus benar-benar dipahami sehingga pada saat melakukan perjalanan dapat dicegah risiko penyakit kambuh, dan lain-lain.
Untuk mencegah risiko penyakit di daerah destinasi, bisa dilakukan dengan bentuk vaksinasi, atau meminum obat tertentu, seperti vaksinasi yellow fever, dan lain sebagainya.
Namun, juga harus mewaspadai bahwa ada beberapa kondisi tubuh yang tidak toleran kepada vaksinasi dan obat-obatan tersebut. Karena itu, perlu adanya pembahasan dan pemahaman bersama antara dokter dan orang yang hendak melakukan perjalanan.