Ganjar Pranowo: Pencegahan Stunting Harus Dilakukan Sejak Bayi Dalam Kandungan
Ganjar Pranowo mengatakan program pencegahan stunting harus dilakukan secara berkesinambungan dari mulai bayi dalam kandungan dan setelah bayi lahir
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan program pencegahan stunting harus dilakukan secara berkesinambungan dari mulai bayi dalam kandungan dan setelah bayi lahir.
Dirinya mengatakan pemeriksaan rutin perlu dilakukan terhadap ibu hamil untuk mencegah stunting.
"Dengan melakukan pemeriksaan Kesehatan rutin bagi ibu hamil. Ini penting untuk mencegah bayi stunting," kata Ganjar saat meninjau pelaksanaan program penurunan stunting di Desa Kluwut, Kabupaten Brebes, Kamis (21/7/2022).
Ganjar meresmikan pusat layanan pengasuhan, untuk stimulasi dan pembelajaran dini pada anak usia 0-3 tahun yang disebut dengan Rumah Anak SIGAP untuk pencegahan stunting.
Dirinya mengatakan, program Rumah Anak SIGAP ini sejalan dengan program 5 Ng yang dijalankan Pemprov Jawa Tengah, yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.
Baca juga: Klarifikasi Hoaks, Gus Miftah: Mas Ganjar Pranowo Itu Sahabat Saya
"Mudah-mudahan program ini bisa berguna dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat dan anak-anak kita terbebas dari risiko stunting," ucap Ganjar.
Rumah Anak SIGAP merupakan bentuk kemitraan antara Tanoto Foundation dengan pemerintah daerah.
Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto mengatakan pihaknya berupaya membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia.
"Kami berharap kolaborasi pemerintah dan lembaga non-pemerintah ini dapat menginspirasi munculnya berbagai program serupa sehingga membawa dampak optimal dalam menekan angka stunting," kata Anderson.
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi anak Indonesia di bawah usia lima tahun yang mengalami stunting yaitu 24,4 persen, yang artinya sekitar 7 juta balita Indonesia mengalami stunting.
Provinsi Jawa Tengah dengan total penduduk sebanyak 36,7 juta jiwa (BPS 2021) telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,2 persen di 2018 (RISKESDAS) menjadi 20,9 persen pada tahun 2021 (SSGI).
Meskipun angka penurunan tersebut cukup signifikan, tetapi jika mengingat jumlah penduduk Jawa Tengah yang cukup besar, angka absolut anak balita yang menderita stunting jumlahnya juga cukup banyak, yaitu sekitar 500 ribu anak.
Adapun ragam layanan yang akan tersedia di Rumah Anak SIGAP adalah kegiatan kelompok pengasuhan tematik, stimulasi dengan bermain, pendampingan individual, kunjungan rumah, dan beragam kegiatan pendukung lainnya.