Ada Potensi Missdiagnosis Covid-19 dengan DBD, Ahli Sebut Perlu Pertajam Diagnosis
Ada kemiripan klinis dan laboratoris antara Covid-19 dan Demam Berdarah Dangue pada masa inkubasi awal
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada kemiripan klinis dan laboratoris antara Covid-19 dan Demam Berdarah Dangue pada masa inkubasi awal.
Oleh karena itu, Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan langkah utama yang perlu diperhatikan adalah mempertajam diagnosa.
"Ada kecenderungan missdiagnosis. Dalam laboratorium terdapat kecenderungan yang mengarah ke ciri yang sama. Walau dengan tes PCR dan pemantauan akan lebih jelas," ungkap Dicky pada Tribunnews, Jumat (22/7/2022).
Namun, mempertajam diagnosis agar tidak terjadi missdiagnosis menjadi sebuah permasalahan pada level daerah.
Karena masih ada daerah yang mengalami keterbatasan akses tenaga kesehatan.
Baca juga: Sepanjang 2022, Kasus DBD di Indonesia Capai 45 ribu dengan Jumlah Kematian Sebanyak 432
Di sisi lain menurut Dicky, kesadaran penduduk juga bisa menjadi bias dengan kasus infeksi Covid-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.