Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tips Menghadapi Suhu Dingin di Sejumlah Wilayah Indonesia: Minum Air Putih dan Olahraga Teratur

Tips menghadapi suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia dan antisipasi gangguan kesehatan pernapasan dan kulit kering, minum air dan pakai sunblock.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tips Menghadapi Suhu Dingin di Sejumlah Wilayah Indonesia: Minum Air Putih dan Olahraga Teratur
freepik
Seorang pria kedinginan di pagi hari karena suhu dingin - Tips menghadapi suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia. Antisipasi gangguan kesehatan pernapasan dan kulit kering. 

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena suhu dingin tengah melanda beberapa wilayah Indonesia, terutama Pulau Jawa, Bali, dan Nusa.

Suhu dingin ini lebih terasa ketika pagi hari.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosifisika (BMKG), Miming Saepudin, menjelaskan fenomena suhu dingin adalah peristiwa alamiah yang biasa terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau.

Puncak musim kemarau di Indonesia diprediksi terjadi pada Juli hingga September 2022.

Miming mengatakan wilayah Pulau Jawa, Nusa Tenggara Timur sedang menuju puncak musim kemarau, dikutip dari Kompas.com.

Untuk menghadapi kondisi suhu dingin ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Baca juga: 6 Makanan yang Berguna Menjaga Suhu Tubuh Tetap Hangat saat Cuaca Dingin: Pisang Hingga Oat

Tips menghadapi suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia saat puncak musim kemarau

Berita Rekomendasi

Puncak musim kemarau ditandai suhu dingin dan kering.

Suhu dingin dan kering ini dapat membuat banyak orang terlena jika tidak mengantisipasi dengan baik, sehingga dapat menimbulkan banyak gangguan kesehatan.

Dikutip dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diantisipasi:

1. Hemat Air Tanah

Ilustrasi air tanah
Ilustrasi air tanah (freepik)

Kondisi air sumur rumah tangga umumnya mengalami penurunan dan dapat terancam kekeringan pada musim kemarau.

Sebaiknya, kamu menghemat penggunaan air untuk kepentingan seperlunya saja dan hanya digunakan jika dianggap penting.

Debit air pada musim kemarau biasanya menurun, namun akan kembali pulih pada sekitar bulan November-Desember.

Curah hujan pada beberapa minggu pertama di musim penghujan juga tidak otomatis menaikkan debit air sumur, sehingga persediaan air yang cukup sangat dibutuhkan.

Baca juga: Rekor Suhu Terpanas di Bumi, Empat Negara Laporkan Suhu Lebih dari 50 Derajat Celcius

2. Minum air putih yang cukup

Ilustrasi air minum
Ilustrasi air minum (freepik)

Proses evapotranspirasi, termasuk penguapan pada tubuh kita, berlangsung sangat cepat.

Hal ini menyebabkan kekuarangan cairan tubuh.

Sehingga, kamu perlu memperbanyak minum air putih dan menghindari berada di bawah terik matahari dalam waktu lama.

Penyakit yang bisa muncul setelah dehidrasi adalah sariawan dan panas dalam.

Selain manusia dan hewan, tanaman juga mudah mengalami kekeringan.

Jika tidak ada air irigasi, maka tanaman semusim akan mudah mengalami kekeringan dan mati pada musim kemarau.

3. Menggunakan masker ketika di luar ruangan

Seorang pria menggunakan masker ketika di luar ruangan untuk menghindari polusi
Seorang pria menggunakan masker ketika di luar ruangan untuk menghindari polusi (freepik)

Udara kering tanpa hujan membuat butir-butir tanah mengering dan beterbangan ikut terbawa angin.

Hal ini mampu memicu penyakit saluran pernafasan, seperti suara mudah serak, batuk, pilek, bronchitis, dan paru-paru.

Jika kamu beraktifias di luar rumah (ruang terbuka), sebaiknya memakai masker pelindung debu.

Tindakan ini bertujuan untuk mencegah infeksi saluran pernapasan (ISPA) yang berisiko terjadi ketika musim kemarau.

Baca juga: Inggris Hadapi Gelombang Panas, Suhu Diperkirakan Capai 42 Derajat Celcius

4. Waspada daerah hutan yang kekeringan

Ilustrasi daerah hutan yang kekeringan
Ilustrasi daerah hutan yang kekeringan (freepik)

Kondisi kekeringan di musim kemarau dapat membuat daun-daun mudah mengering dan rontok di permukaan.

Kekeringan juga berpotensi terjadi di lahan gambut dan lahan kering (dry land).

Kondisi kekeringan ini dapat memicu kebakaran jika ada kegiatan dari pihak-pihak tertentu yang memicu kebakaran.

Umumnya, kebakaran ini terjadi di daerah hutan yang kekeringan, sehingga sering terjadi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau.

5. Olahraga teratur

Ilustrasi olahraga Free Hand
Ilustrasi olahraga teratur di pagi hari. (freepik)

Suhu dingin di pagi hari sering membuat orang malas beraktivitas.

Namun, jika tubuh selalu diam di pagi hari, maka akan menjadi semakin lemah dan terasa lesu.

Solusinya, kamu harus banyak melakukan aktivitas fisik agar suhu tubuh terjada tetap hangat.

Hal ini bertujuan agar aktivitas harian dapat berjalan baik.

Selain itu, kamu dapat menghangatkan badan di bawah sinar matahari pagi.

6. Menggunakan body lotion dan sunscreen/sunblock

Ilustrasi seorang wanita menggunakan sunscreen
Ilustrasi seorang wanita menggunakan sunscreen (freepik)

Ketika suhu dingin terjadi pada puncak musim kemarau, kulit akan mengalami kekeringan.

Kamu perlu mengatasinya dengan menggunakan body lotion.

Pilih body lotion yang dapat melembabkan kulitmu.

Gunakan body lotion di seluruh tubuh, atau di daerah kulit yang sering terpapar sinar matahari atau tidak bertutupi.

Selain itu, kamu dapat menggunakan sunscreen untuk mengantisipasi kulit wajah yang kering.

Pilih sunscreen yang ringan, sehingga dapat kamu aplikasikan ulang jika perlu.

Jika kamu lebih suka memakai sunblock, maka dapat kamu gunakan untuk ketika suhu dingin di musim kemarau.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(Kompas.com/Mela Arnani)

Artikel lain terkait Suhu Dingin

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas