Cacar Monyet Rentan Menyerang Kaum Penyuka Sesama Jenis: Gay dan Homoseks
Penyakit cacar monyet berpotensi masuk ke Indonesia, Pemerintah diminta melakukan mitigasi risiko lebih serius.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama mencuci tangan.
Hal itu menyikapi status darurat kesehatan global penyakit cacar monyet yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Hindari kontak dengan orang yang memiliki gejala-gejala MPX (monkeypox)," ujar Maxi saat dimintai konfirmasi.
Maxi meminta warga segera melapor ke petugas kesehatan apabila memiliki gejala-gejala awal cacar monyet seperti panas, kelainan pada kulit, bintik-bintik merah, hingga vesikel berisi cairan atau nanah.
"Dan yang paling khas kalau ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan," imbuhnya.
Dia memastikan sampai saat ini belum ada kasus cacar monyet di Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, wabah cacar monyet yang telah meluas lebih dari 70 negara sebagai situasi luar biasa.
Menurut dia, keadaan ini telah memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global.
Status keadaan darurat kesehatan global ini dibunyikan WHO untuk meningkatkan kolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.
"Keputusan menjadikan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global di tengah kurangnya konsensus di antara para ahli yang bertugas di komite darurat badan kesehatan PBB," kata dia.