Satgas Monkeypox IDI: Ada Kemungkinan Seseorang Terinfeksi Cacar Monyet Berulang Kali
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi penyebaran virus monkeypox di Indonesia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr. Hanny Nilasari mengatakan, terdapat kemungkinan seseorang dapat tertular monkeypox atau cacar monyet lebih dari satu kali (reinfeksi).
Menurut dia, penyakit endemik di benua Afrika ini memiliki kemiripan infeksi virus lainnya.
Apabila infeksi virus pada saat itu memiliki gejala dan tubuh akan bentuk antibodi, maka ada kemungkinan reinfeksi terjadi.
"Tubuh itu punya antibodi untuk masa tertentu kecuali dia punya kondisi defisiensi imun tubuh, daya tahannya lemah makanya bisa reinfeksi berulang," ujar Hanny dalam diskusi daring, Jumat (5/8/2022).
Diketahui, virus cacar monyet termasuk dalam keluarga yang sama dengan cacar air.
Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penyebaran virus monkeypox di Indonesia, dengan terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menjaga imunitas pada tubuh.
Baca juga: Simak Gejala Monkeypox dari Fase Awal hingga Hari ke hari
Pasalnya, seluruh kelompok manusia yang melakukan kontak fisik tentunya berisiko terinfeksi virus monkeypox.
Diketahui Monkeypox bukanlah penyakit baru layaknya Covid-19. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark.
Hingga 29 Juli 2022, telah terdapat 76 negara yang melaporkan kejadian monkeypox di seluruh dunia, dengan total kasus konfirmasi monkeypox 22.485 kasus di seluruh dunia, dimana 22.141 kasus terjadi di negara non-endemis. Amerika Serikat mencatat angka kasus monkeypox tertinggi yakni sebesar 4,906 kasus.
Di ASEAN, hingga akhir JUli 2022, Singapura telah melaporkan 11 kasus konfirmasi, Thailand melaporkan 2 kasus konfirmasi, dan Filipina melaporkan 1 kasus konfirmasi.