Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

88 Persen Anak Indonesia Miliki Masalah Kesehatan Gigi

Karenanya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai pemeriksaan gigi dan mulut di sekolah penting dilakukan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in 88 Persen Anak Indonesia Miliki Masalah Kesehatan Gigi
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
VAKSINASI COVID-19 SISWA BARU - Sebanyak 129 siswa baru SD Negeri Periuk 1, Kota Tangerang, mendapat suntikan Vaksin Covid-19 dan pemeriksaan kesehatan gigi, mata dan telinga dari tim medis Puskesmas Periuk Jaya, Selasa (26/7/2022). Dengan layanan kesehatan ini diharapkan dapat menjamin kesehatan para siswa baru dalam upaya mensukseskan pembelajaran tatap muka yang aman, nyaman dan lancar. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Saat ini ada sekitar 88 persen anak-anak Indonesia memiliki masalah kesehatan gigi

Melihat permasalahan tersebut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan program untuk mengatasi masalah gigi anak-anak.

Diantaranya mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

“Kita akan mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah. Nanti Puskesmas- Puskesmas dan Posyandu akan kita seringkan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah melalui unit kesehatan sekolah agar bisa melakukan pemeriksaan gigi ke anak-anak,” ucap Menkes Budi dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (18/8/2022).

Menkes Budi menilai pemeriksaan gigi dan mulut di sekolah penting dilakukan. Hal ini menjadi salah satu siasat agar anak-anak mau memeriksakan gigi nya.

Pasalnya, sejumlah masyarakat enggan memeriksakan gigi anaknya karena ada stigma yang berkembang.

Baca juga: Cara Sederhana Deteksi Mandiri Kelainan Gigi dan Mulut

Berita Rekomendasi

Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Usman Sumantri, MSc mengatakan beberapa alasan masyarakat tidak mau memeriksakan gigi ke dokter gigi adalah karena biaya mahal, takut suara bor gigi, dan karena kebiasaan keluarga yang tidak pernah membawa anaknya memeriksakan gigi ke dokter gigi.

Terkait biaya, lanjut drg. Usman, pemerintah sudah menanggungnya dengan BPJS Kesehatan.

“Padahal sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Adanya pemeriksaan gigi dan mulut di sekolah menjadi salah satu solusi anak mau diperiksa giginya, dan orang tua harus mampu membiasakan pola hidup sehat pada anaknya,” ungkap drg. Usman.

Beberapa waktu lalu, ia meninjau pemeriksaan gigi dan mulut anak SDN Gunung Geulis 01, Kabupaten Bogor. 

Dalam sambutannya Menkes Budi mengingatkan kepada para guru dan orang tua agar anak-anak mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis, rajin menyikat gigi, dan rutin memeriksakan gigi setiap 6 bulan.

“Kesehatan gigi itu tidak boleh terlalu banyak makan dan minum yang manis-manis, sikat giginya mesti rajin, dan minimal periksa gigi setahun dua kali,” ujar Menkes Budi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas