Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Gejala Demam Lassa dan Penularannya, Penyakit Zoonosis yang Menyerang Nigeria

Gejala demam Lassa dan penularannya, penyakit zoonosis yang menyerang Nigeria. Penyakit ini disebabkan oleh kotoran tikus mastomys yang terinfeksi.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Gejala Demam Lassa dan Penularannya, Penyakit Zoonosis yang Menyerang Nigeria
freepik
Ilustrasi tikus penyebab demam Lassa - Berikut ini gejala demam Lassa, penyakit yang sedang melanda beberapa wilayah di Nigeria. 

Biasanya dimulai dengan demam, kelemahan umum, dan malaise.

Setelah beberapa hari, timbul sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, nyeri dada, mual, muntah, diare, batuk, dan juga bisa disertai sakit perut.

Pada kasus yang parah, virus lassa dapat menyebabkan pembengkakan wajah, adanya cairan dalam rongga paru-paru, pendarahan dari mulut, hidung, saluran vagina atau pencernaan dan tekanan darah rendah.

Pada tahap selanjutnya, akan terdapat protein urin, shock, kejang, tremor, disorientasi, dan koma.
Sejumlah kurang lebih 25 persen yang bertahan hidup mengalami ketulian.

Dari sebagian kasus-kasus ini, pendengaran kembali normal setelah 1-3 bulan.

Sementara itu, rambut rontok dan gangguan cara berjalan pada pasien demam lassa akan sembuh secara perlahan.

Kasus demam lassa yang fatal hingga 14 hari onset dapat menyebabkan kematian.

Berita Rekomendasi

Penyakit demam lassa ini sangat parah jika menyerang ibu yang hamil tua, dengan kematian ibu dan/atau kematian janin terjadi lebih dari 80 persen kasus selama trimester ketiga.

Penularan Virus Lassa

ILUSTRASI - Seorang penonton bioskop XXI di Summarecon Mall Serpong digigit tikus. Lantas apa bahayanya?
ILUSTRASI tikus. (news.harvard.edu)

Baca juga: Penyakit Kusta: Tanda, Gejala, Penyebab, dan Proses Penularannya

Infeksi virus lassa pada manusia dapat terjadi karena paparan air seni atau kotoran yang terinfeksi tikus Mastomys.

Virus Lassa juga dapat menular antar manusia melalui kontak langsung dengan darah, urine, feses, atau sekresi tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi Demam Lassa.

Penularan juga dapat terjadi pada pasien demam lassa yang sedanga dalam perawatan.

Virus ini dapat menyebar melalui peralatan medis yang terkontaminasi, seperti jarum suntik yang digunakan kembali selama masa perawatan pasien demam lassa.

Sehingga, petugas kesehatan berisiko tertular virus lassa jika merawat pasien Demam Lassa tanpa menggunakan alat pelindung diri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas