Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kenali Cara Deteksi Dini Penyakit Tumor dan Kanker Lewat Slogan 'WASPADA', Simak Penjelasan Dokter

Melalui slogan WASPADA kaum wanita dapat melakukan deteksi dini mengenai kemunculan kanker, bahkan secara jangka panjang dapat terbebas dari kanker.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kenali Cara Deteksi Dini Penyakit Tumor dan Kanker Lewat Slogan 'WASPADA', Simak Penjelasan Dokter
Shutterstock
Ilustrasi kanker pada wanita. Melalui slogan WASPADA kaum wanita dapat melakukan deteksi dini mengenai kemunculan kanker, bahkan secara jangka panjang dapat terbebas dari kanker. 

"Tumor dibagi menjadi dua jenis, yaitu jinak dan ganas. Tumor dapat dikatakan jinak apabila tumbuh lambat, tidak berakar, bagian benjolan mudah digerakkan, tidak sakit, kenyal atau padat berkonsistensi dan permukaan rata dengan batas yang jelas," kata dr John Pieter dalam sesi Instagram Live dan Zoom Meeting.

Sebaliknya, tumor dapat dikatakan ganas jika tumbuh cepat, berakar sehingga sulit digerakan, konsistensi padat dan keras, dapat menyebar, hingga berpotensi mengakibatkan kematian.

dr John Pieter menuturkan, umumnya, bagian tubuh yang sering terkena kanker antara lain, leher rahim, payudara, paru, hati, darah, kulit, hidung, dan usus besar.

Salah satunya yang perlu diwaspadai adalah kanker pada payudara.

Kanker payudara (Carcinoma Mammae) menjadi 'momok' yang sering terjadi pada wanita. Penyakit ini jarang menimpa pria.

Bila ada perubahan bentuk atau ada rasa sakit pada bagian sekitar, kondisi tersebut perlu diwaspadai.

Deteksi dini penting dilakukan. Tak hanya berpatokan pada kanker payudara saja, melainkan jenis kanker lainnya yang berpotensi timbul dalam tubuh.

Berita Rekomendasi

"Diagnosis kanker dapat berupa tindakan anamnesis, pemeriksaan fisis, mammografi, dan USG. Secara lebih lanjut, terapi pengobatan penyakit ini meliputi, tindakan operasi, penyinaran, kemoterapi, hormonal terapi, dan immuno terapi."

Pada stadium dini (kuratif), tindakan pengobatan dapat dilakukan melalui BCT, MRM dengan adjuvant kemoterapi, radioterapi, hormonal terapi.

Sedangkan pada stadium lanjut (paliatif), tindakan pengobatan yang utama adalah hormonal terapi dengan tambahan radioterapi atau kemoterapi, serta operasi.

"Pentingnya deteksi dini karena prognosis untuk kemungkinan hidup berkisar 5 tahun. Stadium 1 berkisar 90-95 persen, stadium 2 berkisar 70-75%, dan stadium 3 & 4 berkisar 10-25%," kata dr John Pieter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas