Penyakit Cacar Monyet Masuk ke Indonesia, Pakar Epidemiologi Imbau Masyarakat Jangan Panik
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengimbau masyarakat mengutamakan pencegahan dengan disiplin protokol kesehatan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pertama Monkeypox atau cacar monyet telah ditemukan di Indonesia.
Terkait hal ini, Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan untuk jangan khawatir atau panik yang berlebihan pada Monkeypox.
"Jangan terlalu khawatir. Yang jelas biasakan penggunaan masker, kemudian cuci tangan dan yang jelas pada kelompok sekitar jika ada luka di kulit sudah jelas jangan berdekatan. Kalau bepergian, pakai jaket, tapi tidak jadi parno atau panik," ungkapnya pada Tribunnews, Senin (22/8/2022).
Di sisi lain, Dicky mengingatkan ketimbang panik, lebih baik mengutamakan untuk melakukan pencegahan dengan menghindari orang yang tampak sakit.
Lalu lakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjauhi keramaian dan sebagainya.
Jika ada orang yang sedang batuk atau tubuh menunjukkan gejala pada penyakit tertentu, perlu dihindari. Atau sampaikan pada petugas kesehatan yang sedang sakit
Beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu saat menggunakan kendaraan umum, gunakan masker dan jaket lengan panjang.
Baca juga: Menkes Minta Masyarakat Tidak Panik, Penularan Monkeypox Lebih Sulit dari Covid-19
Lalu, biasakan tidak menyentuh barang bersama.
Misalnya pegangan pintu atau pagar. Biasakan mencuci tangan atau menggunakan handsainitizer sebelum dan setelah memegang barang di tempat publik.
"Sekali lagi itu berlaku dimana pun. Bukan hanya transportasi publik tapi tempat kerja dan sekolah. Itu yang bisa dilakukan," pungkasnya.
Kronologi masuknya monkeypox ke Indonesia
Kasus cacar monyet atau monkeypox telah terdeteksi di Indonesia pada Sabtu (20/8/2022).
Yakni seorang laki-laki berusia 27 tahun yang berasal dari DKI Jakarta.