Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

ICIFPRH 2022: Permasalahan Stunting hingga Pelecehan Seksual Perlu upaya Lintas Sektor

International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH) 2022 membahas masalah stunting dan pelecehan seksual.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in ICIFPRH 2022: Permasalahan Stunting hingga Pelecehan Seksual Perlu upaya Lintas Sektor
Istimewa
Opening Seremony International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health 2022 (ICIFPRH) di Yogyakarta, Selasa (23/8/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH) kembali digelar di tahun 2022.

ICIFPRH adalah forum internasional yang membahas berbagai permasalahan isu keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di Indonesia.

Tema resmi untuk ICIFPRH di tahun 2022 adalah Accelerating the Promise of 3 Zeros in Indonesia.

3 Zero ini terdiri dari pertama, zero unmet need for family planning, atau menghentikan tidak terpenuhinya kebutuhan KB.

Kedua, zero preventable maternal deaths, yaitu menghentikan angka kematian ibu.

Lalu ketiga zero gender-based violence and harmful practices, menghentikan kekerasan berbasis gender dan praktik berbahaya terhadap perempuan dan anak perempuan.

Berita Rekomendasi

Tema 3 zeros sendiri merupakan tiga tujuan yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia.

Ketua Pusat Kesehatan Reproduksi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof dr Siswanto Agus Wilopo dan panitia ICIFPRH, Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, ScD pun menyampaikan situasi permasalahan yang berkaitan erat dengan tema ICIFPRH 2022 ini.

Indonesia sendiri masih punya banyak target terkait angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tercatat masih tinggi, 305 per 100,000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015).

Jauh dari target penurunan yang ditetapkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yaitu sebanyak 183 per 100,000 kelahiran hidup di tahun 2024.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 berdampak besar kepada pelayanan kontrasepsi. Akibatnya banyak yang takut pergi ke tempat layanan kesehatan.

Diduga pandemi berkontribusi kepada semakin tingginya angka putus pakai KB karena akses ke layanan dan komoditi yang terhambat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas