TRIBUNNEWS.COM - Inilah ciri-ciri orang yang terkena virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).

HIV adalah virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi.

Menurut WHO, saat virus HIV menghancurkan dan merusak fungsi sel kekebalan, individu yang terinfeksi secara bertahap menjadi kekurangan kekebalan.

Sehingga HIV dapat membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit lain.

Apabila HIV tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), dikutip dari hiv.gov.

Hingga saat ini, belum ada obat untuk HIV. Namun ada obat yang berfungsi untuk mengendalikan infeksi dan mencegah perkembangan penyakit.

Ciri-ciri Terkena HIV

Baca juga: Kasus Infeksi HIV/AIDS di Bandung Tinggi: Pentingnya Ajarkan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi

Ciri-ciri orang yang terkena HIV bervariasi tergantung pada stadium infeksi, dikutip dari who.int.

Biasanya, HIV cenderung menular dalam beberapa bulan pertama setelah terinfeksi.

Namun beberapa orang tidak menyadari jika terpapar HIV hingga tahap selanjutnya.

Dalam beberapa minggu pertama setelah infeksi awal orang mungkin tidak mengalami gejala atau penyakit seperti influenza termasuk demam, sakit kepala, ruam atau sakit tenggorokan.

Akan tetapi, infeksi akan semakin melemahkan sistem kekebalan dan mengembangkan beberapa gejala lain, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam, diare dan batuk.

Tanda dan Gejala HIV

- Tahap Pertama: Gejala Infeksi HIV Akut

Dalam 2 sampai 4 minggu setelah terinfeksi HIV, sekitar dua per tiga orang akan mengalami penyakit seperti flu.

Hal tersebut merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi HIV.

Berikut gejala HIV pada tahap pertama:

- Demam

- Panas dingin

- Ruam

- Keringat malam

- Nyeri otot

- Sakit tenggorokan

- Kelelahan

- Pembengkakan kelenjar getah bening

- Ulkus mulut

Gejala ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu.

Namun beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali selama tahap awal HIV ini.

- Tahap Kedua: Latensi Klinis

Pada tahap kedua, virus HIV akan berkembang biak, namun ini masih pada tingkat rendah.

Bebrapa orang pada tahap ini tidak merasa sakit atau memiliki gejala apapun.

Tahap ini juga disebut infeksi HIV Kronis.

Di tubuh Anda, sel yang disebut sel T CD4 mengoordinasikan respons sistem kekebalan.

Selama tahap ini, HIV yang tidak diobati akan membunuh sel CD4 dan menghancurkan sistem kekebalan, dikutip dari webmd.com.

- Tahap Ketiga: AIDS

Jika HIV tidak segera diobati, maka virus akan melemahkan sistem dan akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari infeksi HIV.

Berikut beberapa gejala AIDS:

- Penurunan berat badan yang cepat

- Demam berulang atau keringat yang banyak di malam hari

- Kelelahan yang ekstrem dan tidak dapat dijelaskan

- Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau leher

- Diare yang berlangsung lebih dari seminggu

- Luka pada mulut, anus, atau alat kelamin

- Radang paru-paru

- Bercak merah, coklat, merah muda, atau keunguan pada atau di bawah kulit atau di dalam mulut, hidung, atau kelopak mata

- Kehilangan memori, depresi, dan gangguan neurologis lainnya.

Faktor Penyebab HIV

Berikut beberapa faktor penyebab HIV yang dikutip dari mayoclinic.org:

- Hubungan kelamin dan hubungan seks oral atau melalui anus;

- Penggunaan narkoba suntikan atau berbagi jarum suntik

- Kontak dengan darah yang terinfeksi

- Dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan atau menyusui.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait HIV