Terlalu Banyak Duduk, Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung! Begini Penjelasannya
Sejak pandemi Covid-19, malas gerak alias mager semakin meningkat. Karenanya, tidak heran sebagian dari kita lebih banyak duduk ketimbang bergerak.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak pandemi Covid-19, rasa malas gerak alias mager semakin meningkat. Karenanya, tidak heran sebagian dari kita lebih banyak duduk ketimbang bergerak.
Padahal, terlalu banyak duduk bisa tingkatkan risiko alami serangan jantung hingga dua kali lipat loh!
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Arti Indira, MGz SpGK FINEM. Saat duduk, aktivitas listrik di kaki langsung berhenti, sehingga pembakaran kalori turun 1 kalori per menit.
Selain itu, kata dr Arti, enzim yang memecahkan lemak turun hingga 90 persen. Dan begitu duduk, jika diteruskan selama 2 jam, kolestrol baik bisa turun sampai 20 persen.
"Kalau sehari-hari kerja di depan layar, main game, nonton drakor dan lain sebagainya, insulin ikut turun," ungkapnya pada seminar virtual, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Konsumsi Kalsium dan Vitamin D3 Berlebihan, Picu Penyakit Ginjal hingga Serangan Jantung
Dari semua hal yang terjadi di atas, dapat berakhir dengan kesehatan tubuh yang memburuk. Misalnya, orang yang kebanyakan duduk berpotensi alami serangan jantung lebih tinggi.
"Hati-hati, orang kebanyakan duduk mempunyai risiko dua kali lipat alami serangan jantung, dibandingkan dengan orang yang bergerak aktif," katanya lagi.
Ia pun mengingatkan pada setiap masyarakat untuk jangan menyepelekan masalah mager. Dr Arti pun menyarankan untuk perbanyak aktivitas fisik.
Gunakan meja bisa dinaikkan sehingga bisa berdiri sembari bekerja. Lalu setiap jam usahakan berdiri atau jalan. Ambil minum sendiri tanpa dibantu orang lain sehingga bisa bergerak.
"Atau pilih naik tangga dibandingkan baik lift. Hal sederhana seperti itu bisa dipakai sehingga aktivitas fisik harian kita lebih banyak," pungkasnya.