Cegah Jatuh Korban, Ketahui Isyarat Orang Memiliki Ide Mengakhiri Hidupnya
Badan Setiap 100 kematian di dunia, satu di antaranya adalah karena bunuh diri.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat terjadi 703.000 kematian yang disebabkan karena bunuh diri.
Dan setiap 100 kematian di dunia, satu di antaranya adalah karena bunuh diri.
Mengakhiri hidup sebagian bermula karena rasa stres yang tidak dapat diurai, menumpuk dan berujung pada depresi.
Baca juga: Self Harm Atau Lukai Diri sebagai Pelampiasan Masalah, Ketahui Sebab dan Penanganannya
Tidak dapat melihat penyelesaian masalah membuat orang berpikir untuk menyudahi kehidupannya.
Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Prof. Budi Anna Keliat, perlu mengetahui beberapa isyarat yang ditunjukkan oleh seseorang saat memiliki ide bunuh diri.
Pertama, menyampaikan keinginan untuk mengakhiri hidup. Baik dengan rencana yang lebih spesifik atau pun tidak (pasif. Kedua, berulangkali berbicara tentang kematian diri sendiri.
Ketiga, merasa putus asa. Keempat, merasa kehilangan minat pada aktivitas yang sebelum sangat disukai.
Kelima, merasa dirinya adalah beban untuk orang lain. Keenam, menghilang dan menjauhi diri dari lingkungan bahkan mengisolasi diri sendiri.
Menurut Prof Anna, ketika menemui beberapa tanda di atas dari orang terdekat atau sekitar, coba untuk mendengarkan.
Bukan menyela, memotong atau tidak percaya dengan apa yang mereka katakan.
Siapa tahu, orang-orang ini benar-benar membutuhkan bantuan. Sehingga ketika mendengarkan secara lengkap, membuat kita tahu apa yang musti dilakukan.
"Kalau ada bicara (soal kematian) jangan dianggap mitos atau tidak ada apa-apa. Biasakan diri untuk mendengar,"ungkapnya pada Webinar Johnson & Johnson Indonesia kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Sabtu (11/9/2022).
Menurut pemaparan Prof Anna, Isyarat bunuh diri merupakan fase destruktif yang diarahkan pada diri sendiri.
Tujuannya, yakni mendapatkan perhatian dari orang sekitar atau disebut dengan tahap 'crying for help.
"Kalau ada yang membahas soal bunuh diri atau kematian, jangan dihindari. Perlu didengarkan atau didiskusikan. Supaya tahu bagaimana membantu dia dan mencegah," tutupnya.
PERHATIAN:
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda bisa hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669.