Mungkinkah Gigitan Nyamuk Tularkan HIV/AIDS? Ini Kata Prof Zubairi Djoerban
Gigitan nyamuk bisa menularkan berbagai penyakit dari virus, seperti demam berdarah atau malaria.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pakar kesehatan sekaligus dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) Prof Zubairi Djoerban menegaskan, gigitan nyamuk atau kontak kulit dengan darah nyamuk tidak akan menularkan HIV AIDS.
Sebagai seorang dokter yang sering berhadapan dengan pasien HIV AIDS, mitos penyakit tersebut menular lewat gigitan nyamuk bukanlah hal baru.
Baca juga: Prof dr Zubairi Djoerban Cerita Awal Mula Terdeteksi HIV/AIDS di Indonesia
Sering kali pasien dengan diagnosis bukan HIV khawatir dengan pasien HIV di sebelahnya, dan minta pindah inapnya karena takut tertular melalui gigitan nyamuk.
"Sebenarnya ini bukan isu baru, bahkan cukup banyak yang percaya. Namun, tidak ada fakta medis yang menyatakan bahwa gigitan nyamuk itu dapat menularkan HIV," kata dia dikutip dari unggahan twitternya, Selasa (12/9/2022).
Selain gigitan nyamuk, penemu kasus HIV AIDS pertama di Indonesia ini mengatakan, HIV AIDS juga tidak akan menular dengan berbagi peralatan makan, mandi, gigitan nyamuk, batuk, bersin, keringat.
"Itu semua tidak dapat menularkan HIV," tegas dokter yang berpratik di RS Kramat 128 Jakarta ini.
Namun gigitan nyamuk bisa menularkan berbagai penyakit dari virus, seperti demam berdarah atau malaria.
"Virus HIV di tubuh nyamuk itu enggak tenang, rentan, dan tidak bisa hidup alias akan mati dengan cepat," imbuh Prof Zubairi.