Menteri Kesehatan: Edukasi Batas Aman Konsumsi Gula Perlu Ditingkatkan, Terutama Anak-anak
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin cemas jika anak-anak terpapar makanan atau minuman berkadar gula tinggi sejak dini.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kekhawatirannya jika anak-anak terpapar makanan atau minuman berkadar gula tinggi sejak dini.
Ia pun berharap edukasi kepada masyarakat terkait batasan konsumsi gula harian perlu ditingkatkan.
"Jadi semua minuman, semua makanan yang banyak gulanya kita kurangilah dari sekarang demi masa depan kita juga dan anak anak kita," ujar dia di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (26/9/2022).
Mantan wamen BUMN ini menegaskan, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah mengatur batasan aman konsumsi gula harian.
Disebutkan dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji bahwa anjuran konsumsi gula /orang /hari adalah 10 persen dari total energi (200 kkal)atau setara dengan Gula 4 sendok makan /orang /hari (50 gram/orang/hari).
Baca juga: Mitos atau Fakta Konsumsi Gula Jadi Penyebab Diabetes? Simak Penjelasan Ahli
"Aturan-aturan ini sudah ada, tinggal (implementasinya) bukan hanya Kementerian Kesehatan tapi juga sektor lain. Jadi memang bahwa gula, garam lemak itu harus diatur. Tinggal edukasi kepada masyarakatnya juga," ungkap Menkes.
Dari data terakhir, Menkes Budi menyebut setidaknya ada 13 persen penduduk Indonesia terkena diabetes.
"Kita mesti hati-hati karena kalau enggak nanti 5 sampai 10 tahun lagi orang Indonesia akan banyak yang kena penyakit penyakit turunan dari diabetes," terang mantan wamen BUMN ini.
Diabetes yang disebut sebagai mother of all diseases ini, jika berlangsung lama akan menyebabkan penyakit serius lain seperti ginjal, stroke, jantung, dan penyakit tidak menular lain.
"Di beberapa negara seperti di Singapura itu pemerintahnya sudah mati-matian mencegah agar diabetes ini prevalensinya atau insidennya itu menurun. Bayangin contohnya kalau kena ginjal kan harus sering cuci darah. Sudah pasti nggak produktif hidupnya," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.