Kandungan Gas Air Mata, Berikut Efek dan Cara Mengatasinya
Simak kandungan dari gas air mata yang paling umum digunakan, beserta efek potensial saat terkena dan cara mengatasinya.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini informasi mengenai kandungan gas air mata atau lakrimator.
Dikutip dari britannica.com, gas air mata merupakan salah satu dari sekelompok zat yang mengiritasi selaput lendir mata.
Gas air mata dapat menyebabkan sensasi menyengat pada mata, mengiritasi saluran pernapasan, hingga menyebabkan batuk dan tersedak.
Zat yang paling sering digunakan sebagai gas air mata adalah senyawa halogen organik sintetis.
Senyawa tersebut bukan gas sejati dalam kondisi biasa, melainkan cairan atau padatan yang dapat terdispersi halus di udara melalui penggunaan semprotan, generator kabut, atau granat dan cangkang.
Dua kandungan gas air mata yang paling umum digunakan adalah chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS).
Baca juga: Bahaya Gas Air Mata Bagi Tubuh, Sebabkan Kebutaan Sementara hingga Gagal Napas
CN adalah komponen utama dari agen aerosol Mace yang banyak digunakan dalam pengendalian kerusuhan.
Kandungan gas air mata CN utamanya akan mempengaruhi mata.
Sementara CS merupakan iritasi yang lebih kuat, dapat menyebabkan sensasi terbakar di saluran pernapasan dan menutup mata secara tidak sengaja.
Efek CS lebih cepat hilang, yakni setelah lima hingga sepuluh menit menghirup udara segar.
Jenis gas air mata lainnya seperti oleoresin capsicum (semprot merica), dibenzoxazepine (gas CR).
Adapun senyawa lain yang digunakan dan disarankan sebagai gas air mata adalah bromoaseton, benzil bromida, etil bromoasetat, xilil bromida, dan bromobenzil sianida.
Efek gas air mata bersifat sementara dan reversibel dalam banyak kasus.