Jaga Kesehatan Jantung, Rajinlah Olahraga Secara Teratur
Untuk pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung, ritme berolahraga harus disesuaikan dengan keadaan tubuh.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olahraga fisik merupakan cara yang paling sehat dan ideal bagi pasien penderita jantung guna menjaga ritme kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Manfaat ini tidak bisa dilepaskan dari intensitas waktu berolahraga yang ideal.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Siloam Hospitals Dhirga Surya, dr Abdul Halim Reynaldo Sp.JP (K)., menjelaskan, bagi orang dewasa sebaiknya melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150 menit atau aktivitas fisik intensitas tinggi sekitar 75 menit per minggu.
"Berolahraga dapat mengurangi atau menghilangkan stress pada otak manusia. Sebab stress berdampak sangat buruk pada kesehatan jantung," ungkap Abdul Halim Reynaldo saat tampil di acara edukasi kesehatan live di Instagram dalam rangka perayaan Hari Jantung Dunia yang diselenggarakan Siloam Hospitals Dhirga Surya di Kota Medan, Kamis (29/9/2022).
Dokter Abdul Halim menjelaskan, aktivitas olahraga fisik intensitas sedang dapat dilakukan melalui gerak jalan cepat, senam ringan atau kebiasaan membersihkan rumah. Adapun olahraga intensitas tinggi melalui joging, bermain tenis hingga berenang.
"Manfaatnya sangat berarti. Bagi orang sehat, berolahraga dapat mengurangi resiko penyakit sebanyak 10 persen. Sedangkan bagi penderita jantung, berolahraga teratur dapat mengurangi 17 persen risiko penyakit", ungkap dr Abdul Halim.
Olahraga Sesuaikan dengan Kondisi
Dokter Abdul Hakim mengingatkan, untuk pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung, ritme berolahraga harus disesuaikan dengan keadaan tubuh. Bahkan dianjurkan melakukan konsultasi kepada dokter.
Baca juga: Putri Marino Anggap Tubuh adalah Asetnya, Rajin Olahraga Meski Sibuk
Abdul Halim mengatakan, dalam berolahraga terdapat dua hal yang harus diingat pasien pemilik riwayat jantung, yaitu mencegah potensi terjadinya Injury (cedera) Recurrent atau timbulnya keluhan penyakit yang sama.
Poin ke dua adalah 'Over training' atau tidak melakukan olahraga secara berlebihan.
"Secara awam, 'over training juga bisa ditilik dengan melihat apakah pada kondisi lelah atau capek. Sebaiknya denyut nadi sebelum berolahraga, semisal, 70/ menit hanya bertambah dibatasan 30- 40 / menit semisal menjadi 100/ menit adalah ideal sebagai acuannya", ujar dr Abdul Halim mengingatkan.
Pada pelaksanaan berolahraga dianjurkan pula untuk melakukan pemanasan olah tubuh selama 5 hingga 10 menit kemudian berolahraga selama 30 hingga 45 menit dan ditutup dengan pendinginan/relaksasi dengan durasi dibawah 10 menit.
Namun tidak dianjurkan sebelum berolahraga untuk mengkonsumsi kopi.
Penyakit pada jantung terdiri dari penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, kelainan irama jantung, kelainan katup atau klep jantung dan gagal jantung. Penyakit ini disebabkan dua resiko utama, yaitu faktor usia, gender dan keturunan dan memang tidak dapat 'dimodifikasi'.
Faktor resiko yang bisa dicegah pada Hipertensi,Obesitas, Diabetes, Kolesterol, Merokok, Minum alkohol, stress dan 'last but not least' melalui perubahan gaya hidup dan rutin berolahraga secara teratur dan benar.